Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2013, 06:57 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber ABCNews
KOMPAS.com - Ibu-ibu pasti khawatir ketika melihat si kecil mulai berenang. Sekalipun kolamnya dangkal, kekhawatiran semacam itu masih terasa. Maka penjagaan superketat baik di darat maupun di air pasti akan dilakukan agar si kecil tidak terpeleset lalu tenggelam.

Ketakutan ini bukannya tanpa alasan, karena tenggelam adalah penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Bahkan di Amerika, setiap tahunnya sekitar 400 anak di bawah usia 15 tahun meninggal karena tenggelam.

Untuk mengurangi dampak negatif dari olahraga yang menyenangkan ini, sebuah perusahaan keamanan air di Amerika menawarkan solusi inovatif yang bisa membantu orangtua menjaga anak-anaknya saat berenang. Alat penjaga ini disebut Wahooo Swim System Monitor.

Sistem ini mengharuskan setiap anak berenang menggunakan ikat kepala yang disebut swimband. Ikat kepala ini terdiri atas dua alat penting, yaitu sensor dan pemancar sonar. Pemancar ini akan mengirimkan sinyal bila terendam lebih dari 20 detik.

Jika berada di pantai, sinyal ini akan memicu nyala lampu peringatan yang berwarna kuning di sepanjang pantai. Jika dalam waktu 30 detik alat ini masih terendam dalam air maka lampu peringatan akan berubah menjadi merah dan mengingatkan penjaga pantai bahwa seseorang sedang dalam bahaya.

"Kita tak bisa selamanya mengandalkan penjaga pantai atau penjaga kolam renang saja. Ini adalah tambahan lapisan keamanan lain untuk membantu penjaga mencegah kecelakaan," ungkap Craig Panzano, Executive Director YMCA Lifeguard di New Canaan, Connecticut.

Paul Newcomb, manajer umumAquatic Safety Concept, perusahaan yang membuat Wahooo, mengungkapkan bahwa alat ini bisa bekerja secara langsung dalam hitungan detik. Informasi yang diberikan dari alat ini akan membantu menemukan anak yang tenggelam dengan cepat, sehingga mereka bisa segera diselamatkan.

"Menolong di saat yang tepat, adalah kunci untuk seluruh masalah ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABCNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com