Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masakan ala Kanton Seimbangkan Kelezatan dan Kesehatan

Kompas.com - 05/07/2013, 11:35 WIB
K. WAHYU UTAMI

Penulis

KOMPAS.com – Masakan China tentunya sudah dikenal di seluruh dunia. Teknik memasaknya yang khas, dan filosofi yang terkandung dalam setiap makanannya, menjadi himpunan kekayaan yang tak ternilai.

Salah satunya masakan ala Kanton, yaitu Buddha Jump Over The Wall. Sajian yang diciptakan Qing Dynasty (1644-1912) ini tergolong hidangan kaya rasa dengan bahan-bahan makanan berkualitas. Salah satunya adalah sirip ikan hiu dan teripang.

“Tak salah jika masakan ini kaya akan protein dan kalsium,” ujar Yohana Elizabeth, Director of Marketing Communication Gran Melia Hotel, saat jamuan makan siang mengenai makanan sehat ala Kanton di Restoran Tien Chao, Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (4/7/2013) lalu.

Dalam masakan ala Kanton, teknik memasak yang sering digunakan yaitu menumis. Menumis dapat mengurangi hilangnya zat gizi pada makanan yang melalui proses memasak yang terlalu lama. Masakan ala Kanton juga selalu mengutamakan pemakaian bahan yang segar dan berkualitas demi mendapatkan cita rasa yang pas.

“Jangan hanya mencari makanan yang enak saja, tapi harus juga makanan enak yang menyehatkan,” imbuh dr Trifena, MSi, MBiomed, Konsultan Antiaging dan Aesthetic Medicine dari Rafa Health & Beauty Life Style.

Ada empat menu makanan pembuka yang disajikan oleh restoran Tien Chao, yang terdiri atas Stuffed U.S Scallop with Prawn in Spicy Lemon Sauce, Roasted Black Cod served with Orange and Pomelo Dressing, Wok Seared Beef Roll with Enoki Mushroom and Celery in BBQ Sauce, dan Crispy Soft Shell Crab in Steamed Bun.

Menurut Trifena, dalam menu makanan pembuka ada udang dan kepiting. Tidak banyak orang tahu bahwa cangkang kepiting mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Para ilmuwan dari Jepang telah meneliti manfaat dari cangkang kepiting dan udang, dan menemukan bahwa cangkang tersebut mengandung zat kithin yang dikenal sangat efektif untuk menekan pertumbuhan kanker dan menurunkan kolesterol dalam tubuh.

“Orang China selalu dikenal dengan filosofi Yin dan Yang (keseimbangan). Dan itu pun ada dalam sajian menu makanan ini, mereka membiarkan cangkang pada udang dan kepiting karena manfaat besar yang ada di dalamnya,” jelasnya.

Kemampuan zat kithin untuk menekan pertumbuhan sel kanker, salah satunya telah dibuktikan dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Profesor Suzuki Shigeo dari Tohoku University School of Medicine, Jepang. Sementara, saus lime yang dipakai menurutnya bisa mengurangi gula darah.

“Tentu cangkang yang dimakan juga cangkang yang lunak, ya. Untuk kepiting, bagusnya kepiting soka,” ujarnya sembari bercanda.

Untuk hidangan utama tersedia dua jenis menu, yaitu Buddha Jump Over The Wall dan Baked King Prawn with Cheese in Steam Glutinous Rice and Chinese Wine Wrap in Lotus Leaf. Yang menjadi menu andalan adalah Buddha Jump Over The Wall, karena di dalamnya terdapat irisan sirip hiu, teripang, dan kerang.

Menurut dokter yang sehari-hari kerap menjadi pembicara dalam talkshow kesehatan ini, teripang kaya akan "grow factor "sehingga dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan kaya akan kolagen yang bisa meregenerasi kulit.

“Kolagen yang dihasilkan oleh teripang bisa membantu meregenerasi kulit, dan meningkatkan kekenyalan kulit. Selain itu juga baik untuk tulang sendi,” jelasnya.

Sweet Pear Soup with Herb served with Traditional Chilled Black Sesame Cake hadir sebagai hidangan penutup. Jika biasanya Anda makan hidangan penutup yang selalu menyajikan makanan manis dan dingin, pada masakan ala Kanton Anda tidak akan menemukannya. Sebaliknya, justru Anda akan disuguhi sup hangat yang berasal dari buah-buahan.

“Keseimbangan yang selalu menjadi filosofi bangsa China, dihadirkan di sini. Dari makanan dingin dan panas,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com