Ketika Anak-anak Berpolitik

Inilah yang diusung KidZania, taman bermain yang berlokasi di Pacific Place, Jakarta dengan KidZania Congrezz 2013-2014. Baru-baru ini, KidZania kembali melakukan pemilihan langsung atau Sidang Congrezz yang ketiga atau Third Summit untuk memilih presiden, tiga anggota MPR dan tiga orang menteri.

Dengan mengangkat tema “Young Leader for Future Education”, sidang ini dibuat mirip dengan dunia politik sebenarnya. Tujuannya untuk menyiapkan anak-anak usia 7-15 sebagai pemimpin di masa yang akan datang melalui konsep bermain peran.

Sebelumnya, KidZania Congrezz telah mencari dan menyeleksi 14 anggota dewan legislatif yang bertugas layaknya sebagai anggota dewan perwakilan rakyat. Mereka memberi masukan dan membantu mengawasi jalannya pemerintahan di kota KidZania. Ini bisa dibilang sebagai babak pendahuluan bagi mereka mengenal dunia politik dan kenegaraan sebelum kemudian benar-benar terlibat menjadi anggota legislatif.

Mereka yang terpilih sebagai CongrezzKid melakukan kegiatan sidang secara reguler untuk membahas, mengajukan rancangan undang-undang, serta belajar mengenai berbagai bentuk pemerintahan. Di samping itu, mereka juga mengenal lobi politik untuk memperjuangkan suatu tujuan. Kedengaran seperti politik di dunia orang dewasa.

Konsep bermain peran menjadi anggota legislatif ini menjadi salah satu bentuk role play yang dikenalkan KidZania untuk mewujudkan fantasi anak-anak untuk terlibat dalam kancah politik. Jadi yang bercita-cita jadi presiden atau ingin mengubah dunia politik bisa belajar di sini. Tapi tantangannya cukup sulit, diantaranya mesti pintar berkomunikasi.

Dalam sidang terpilh Abellya Zulaika Jusuf, sebagai Presiden KidZaina Congress periode 2013-2014. Ia terpilih setelah melalui proses dimana anggota Congrezz mencelupkan jari ke tinta sebagai bukti telah ikut memilih.

Belajar dunia politik dengan role play ini bisa juga diterapkan untuk bidang lainnya, sebagai cara mengenalkan anak dengan berbagai profesi impian.