Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2013, 10:07 WIB

T:
Saya ingin menanyakan suatu hal tentang hubungan percintaan. Sejak empat tahun lalu saya putus dengan seseorang yang sudah sekitar tiga tahun menjadi kekasih saya. Umurnya lebih tua tiga tahun dari saya. Kami dulu putus karena keterpaksaan akibat tidak adanya persetujuan dari orang tua saya, karena latarbelakang keturunannya yang dianggap tidak pantas untuk menjadi pendamping saya. Padahal kami sudah sangat saling mencintai dan serius. Kami putus melalui telepon (karena saya sedang kuliah di kota yang berbeda). Saat itu mantan kekasih saya tidak terima. Tapi saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak memedulikan walaupun saya juga sangat sedih. Kami tidak pernah bertemu langsung sejak sebelum putus bahkan sampai putus itu. Setelah sekian waktu berpisah, saya sudah menjalin hubungan dengan orang lain dan sekarang sedang merencanakan pernikahan. Kedua belah pihak keluarga juga sudah mendesak untuk segera menikah. Begitu juga dengan mantan kekasih saya. Tapi jujur selama kami berpisah, perasaan saya selalu mengganjal karena merasa ada yang belum terselesaikan. Mantan kekasih saya pun masih sering menunjukkan kalau dia masih belum bisa melupakan saya yang membuat dia tidak kunjung menikah sampai umur 27 tahun ini. Tetapi tidak mungkin bagi kami untuk kembali bersama. Apakah bijak kalau misalnya saya bertemu dengan dia sebelum kami sama-sama menikah dengan pasangan masing-masing untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang selama ini terjadi, terutama tentang orang tua masing-masing? Terimakasih. (Dewi, 24)    

J:
Mbak Dewi yang baik hati, menjadi pribadi yang tegas dan bijaksana adalah dambaan setiap orang. Anda tahu mengapa? Karena dengan menjadi pribadi yang tegas dan bijaksana, kita menjadi seseorang yang teguh pada pendirian serta keputusan yang kita ambil. Bukan itu saja. Kita pun akan memikirkan setiap keputusan yang kita ambil, baik dari segi positif maupun negatifnya. Inilah dahsyatnya menjadi pribadi yang tegas dan bijaksana.

Jadi, tindakan terbaik apakah yang perlu Anda lakukan dengan kondisi Anda saat ini? Berikut tiga langkah sederhana yang harus Anda lakukan mulai sekarang juga.
Pertama, fokus pada apa yang sebenarnya ingin Anda raih. Melihat penjelasan Anda diatas, maka menikah dengan pria yang Anda cintai dan mendapat restu kedua orang tua adalah hal yang ingin Anda capai. Iya, kan?

Ini berarti hati dan pikiran Anda harus tertuju pada rencana pernikahan Anda, daripada memikirkan untuk mencari cara bertemu dengan mantan pacar Anda. Membicarakan dengan calon pendamping Anda tentang bagaimana bentuk pernikahan yang Anda berdua inginkan, sekaligus rencana Anda berdua kedepan adalah jauh lebih penting daripada memikirkan masa lalu Anda bersama mantan pacar.

Kedua, teruslah melangkah ke depan dan tinggalkan masa lalu Anda. Mengingat Anda sudah putus hubungan, maka tidak ada gunanya lagi Anda bertemu dengan mantan pacar Anda. Bertemu dengan mantan pacar justru akan mengganggu hubungan Anda dengan pacar Anda sekarang. Ini justru bisa mengganggu rencana pernikahan Anda.

Kalaupun Anda merasa ada hal yang belum terselesaikan, maka sebaiknya Anda bertanya di dalam hati tentang apa artinya putus hubungan? Bukankah Anda sudah memutuskan hubungan dengannya dan sekarang sedang menjalin hubungan dengan orang yang Anda cintai bahkan merencanakan pernikahan?

Bayangkan seandainya Anda menjadi pacar Anda sekarang. Maukah Anda memiliki seorang pacar yang akan Anda nikahi, sementara dia berusaha bertemu dengan mantan pacarnya? Saya yakin jawabannya tidak, bukan? Saya yakin Anda pun menuntut pacar Anda untuk jujur dan tidak memikirkan mantan pacarnya. Jika memang demikian, jawabannya sudah jelas, bukan? Melupakannya dan meninggalkan masa lalu adalah jawabannya.

Ketiga, jadilah wanita yang tegas nan bijak. Sekali memutuskan, peganglah teguh keputusan Anda. Wanita yang tegas itu selalu menjunjung tinggi sebuah kepercayaan. Wanita yang bijak itu selalu memikirkan baik-buruknya setiap tindakan yang akan ia lakukan. Wanita yang tegas nan bijaksana itu selalu mau dan iklas meninggalkan masa lalunya demi membangun hidup baru yang lebih baik dan layak ia dapatkan.

Pertanyaannya, maukah Anda melakukannya? Saya yakin Anda mau, karena Anda seorang wanita yang luar biasa dan bijaksana. Selamat melangkah!
 
Ainy Fauziyah, CPC
Leadership Coach & Motivator
Penulis Buku Best Seller ‘Dahsyatnya Kemauan’
www.ainyfauziyah.com
www.ainymotivationclass.com         

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com