Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2013, 12:27 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


KOMPAS.com — Umumnya, pria yang menjadi idaman para perempuan adalah pria muda, kaya, punya jabatan, atau eksekutif muda. Lalu, mengapa tak mencoba menggaet pria-pria yang suka berolahraga atau bahkan berprofesi sebagai atlet?

"Atlet itu bukan hanya orang yang bekerja dalam bidang olahraga, tapi saya mendefinisikannya sebagai orang yang teratur dan penuh semangat ketika berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya," kata pakar hubungan Lisa Arends.

Memiliki pasangan seorang atlet ternyata tak cuma bisa menularkan gaya hidup sehat. Namun, Lisa mengungkapkan, pria-pria penyuka olahraga ini ternyata mampu mengaplikasikan sportivitasnya dalam kepribadian dan perilaku yang baik saat menjalankan hubungan. 

1. Berani berjuang
Coba perhatikan wajah para atlet atau pencinta olahraga ketika mereka sedang mengikuti sebuah pertandingan. Melalui pertandingan dan latihan olahraga, mereka diajarkan untuk selalu berjuang sampai titik darah penghabisan. Sekalipun mereka tahu bahwa kemungkinan menang sudah sangat kecil, tetapi mereka tetap berusaha menyelesaikannya.

Sifat seperti ini adalah kunci dalam sebuah hubungan. Anda pasti ingin punya pasangan yang bersedia bertahan dan berjuang bersama untuk melalui masa-masa sulit, dan bukannya pasangan yang justru menyerah dan pergi begitu saja saat ada masalah.

2. Perasaan saling memiliki
Seorang atlet tahu bagaimana caranya bekerja dan bermain bersama. Bagi mereka yang berada dalam satu tim, rekan satu tim mereka sudah dianggap keluarganya sendiri. Mereka pun berbagi sukacita dan kekecewaan dalam olahraga.

Atlet memiliki rasa saling memiliki dan kesetiaan terhadap kelompok mereka. Jika semangat yang sama ini ditransfer ke dalam sebuah hubungan persahabatan, maka akan menciptakan rasa persatuan dan persahabatan yang solid bagi kedua pasangan.

3. Tujuan hidup seimbang
Seorang atlet memiliki tujuan hidup yang lebih realitis dan belum terlalu jauh memikirkan masa depan. Mereka punya keseimbangan untuk menjalankan tujuan saat ini dan pelatihan selanjutnya.

Dalam hubungan, keseimbangan antara kenyataan masa kini dan rencana masa depan akan membantu menciptakan hubungan yang seimbang dan menyenangkan bagi kedua belah pihak.

4. Berani berkorban
Para atlet tahu apa yang harus mereka lakukan untuk bisa mencapai tujuan mereka. Mereka berani berkorban untuk mencapai tujuan. Misalnya ketika akan menghadapi sebuah pertandingan, mereka rela berlatih lebih keras dari biasanya, mengurangi makanan berlemak favoritnya, dan lain-lain.

Dan yang paling penting, sikap berani berkorban adalah hal yang penting dimiliki setiap orang untuk menjalankan hubungan yang langgeng.

5. Punya pandangan yang luas
Coba perhatikan saat para atlet basket sedang bertanding. Mereka mengutamakan kerjasama dan tidak egois saat bermain. Terkadang mereka bisa saja menembakkan bola langsung ke dalam keranjang, namun mereka justru memilih untuk rebound dan mengoper pada kawannya yang lain. Bagi penonton, mungkin hal ini terlihat konyol, tapi coba tengok lagi tujuannya. Mereka sudah memperhitungkan semua sudut dan jarak tembakan yang terlalu berisiko gagal. Mereka punya gambaran yang lebih besar untuk menilai sesuatu.

Dalam sebuah hubungan, sifat ini mengarah pada sifat seseorang yang tak egois dan punya pandangan yang luas serta namun tetap fokus pada tujuan awalnya.

6. Memotivasi
Dalam pertandingan, seseorang tak selalu sukses. Kadang kegagalan juga sering ditemuinya. Namun, seorang atlet tahu bagaimana cara memotivasi rekan mereka. Biasanya mereka akan menggunakan pesan positif untuk saling menopang satu sama lain dan mendukung saat ada keraguan.

Sifat ini sangat luar biasa ketika bisa diterapkan dalam hubungan. Mereka bisa menjadi pasangan yang saling memotivasi dan memberikan dorongan ketika pasangannya mengalami kegagalan, masalah, atau keragu-raguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com