Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2013, 16:16 WIB
Rahman Indra

Penulis

KOMPAS.com - Dalam tulisannya di Psychology Today, Aaron Ben-Zeev, PhD, mengeksplorasi istilah “'junk sex". Kata ini muncul ketika ia melihat ada seks yang dilakukan tanpa ada kedekatan secara emosional atau intimasi. Sementara intimasi, kata dia adalah nilai tambah atau semacam nutrisi dari hubungan seks. Dia melihat hubungan seks tanpa nutrisi ini sebagai junk sex, yang berkesan liar, penuh hasrat dan pada akhirnya bikin candu seperti halnya makanan junk food.

Tanpa alasan khusus banyak orang yang kecanduan dengan junk food walaupun sudah tahu nilai tambahnya tidak ada, bahkan sebenarnya tidak baik untuk kesehatan, tapi tidak ada yang bisa menolaknya. Begitu juga perumpamaannya dengan junk sex. Melakukannya sekali tidak mempengaruhi hidup begitu besar, akan tetapi sekali dicoba bisa bikin ketagihan dan itu tak bisa dibendung.

Kuncinya kemudian adalah, apakah Anda tipikal orang yang menginginkan dan benar-benar menikmati hubungan seperti ini?

"Junk sex itu ketika usai berhubungan ada rasa bersalah dan tidak nyaman, atau merasa "apa seputus asa itukah?," ujar psikolog Belisa Vranich.

Seperti halnya usai makan junk food, di akhir Anda lalu bergumam, harusnya Anda tidak memakannya. Sayangnya, baik junk food ataupun junk sex, meski disesali tetap saja kemudian terjadi lagi.

Pada junk food yang salah bukan pada persiapan atau bagaimana menikmatinya tapi yang menjadi persoalan adalah makanan itu sendiri. Sementara hal yang serupa berlaku di junk sex. Tidak masalah dengan bagaimana Anda melakukan atau menikmatinya tetapi seks itu sendiri sebenarnya tidaklah sehat.

"Bukankah yang terpenting saat berhubungan adalah perasaan apa yang timbul setelah melakukannya, nah coba pikir lagi," ujar dia menambahkan.

Hubungan seks yang menyehatkan akan mempertimbangkan dengan siapa Anda melakukannya. Apakah turut melibatkan kedekatan emosional dan rasa intimasi atau tidak.

Ben-Zeev melihat hubungan seks yang menyehatkan ada baiknya disertai dengan perasaan intim. Jika hubungan seks dilakukan tanpa rasa, tidak ubahnya seperti sedang menikmati junk food. Enak tapi tak menyehatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com