Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2013, 11:58 WIB

T:
Dear, Ibu Mayke. Saya bunda dari Matthew (9). Akhir-akhir ini saya sangat khawatir dengan perkembangan psikologinya. Sebabnya, setiap ada iklan yang memperlihatkan tubuh laki-laki tanpa baju seperti iklan susu L-Men, dia bilang alat kelaminnya berdiri. Tapi sewaktu saya tanya bagaimana kalau melihat cewek cantik, dia bilang tidak. Tapi setelah saya tanya lagi, dia bilang iya.

Apakah anak umur sembilan sudah bisa terdeteksi apabila ada sesuatu yang mengkhawatirkan dalam perkembangannya? Sehari-hari Matthew di sekolah tampak normal, artinya bermain dengan cewek atau cowok, bahkan bisa bilang kalau ada cewek cantik.

Memang Matthew tidak suka main bola atau mobil-mobilan, tapi bakatnya memasak. Bahkan, di usianya sekarang sudah bisa memasak seperti orang dewasa. Hal ini menurut saya karena ada bakat dari omanya (ibu mertua) yang jago memasak. Sehari-hari Matthew ditemani oma bila saya dan suami ke kantor.

Saya khawatir dan bingung sekali. Apakah ada tes psikologi untuk mengetahui hal ini? Apakah sering melihat saya ganti baju juga bisa memberikan dampak psikologis baginya? Mohon sarannya. (Lina-Semarang)

J:
Ibu Lina, mengenai gejala ereksi ketika Matthew melihat iklan, sebisanya ibu pantau terus. Di lain sisi, patut menghargai keterusterangannya. Saya tidak tahu apakah ia tertarik dengan sejenis atau tidak. Ketika ibu menanyakan, "Bagaimana kalau melihat cewek cantik" dan akhirnya Matthew menjawab, "Bisa ereksi", jawabannya patut diragukan kebenarannya.

Mengapa di usia sembilan dia sudah ereksi? Perkembangan seksualitas anak bervariasi, ada yang cepat dan lambat. Sejumlah faktor bisa berperan yaitu anak pernah menyaksikan film X, atau melihat langsung hubungan antara sesama jenis atau lawan jenis. Pernah ada orang (teman) yang melakukan manipulasi seksual pada Matthew, secara nalurian dia lebih tertarik pada teman sejenis.

Perlu dicari tahu, apakah dia sering terpapar dengan film atau buku bacaan yang mengedepankan hubungan seks? Kadangkala internet memudahkan anak untuk mengakses situs porno, pada awalnya tanpa sengaja, tapi sangat mungkin akhirnya dilakukan secara terencana.

Bagaimana hubungan Matthew dengan tokoh ayah? Apakah sehari-hari dia lebih banyak dikelilingi oleh para perempuan, sehingga cenderung mengimitasi perilaku perempuan? Hanya ibu yang tahu banyak.

Dari sudut perkembangan, antara usia 7-12, anak-anak menunjukkan ketertarikan akan seksualitas sehingga mereka meminati film atau buku yang mengetengahkan masalah seks, tertarik melihat foto orang telanjang, melakukan manipulasi seksual (masturbasi/onani), melakukan manipulasi seksual dengan teman atau saudara. Yang lebih mengerikan, bila anak pernah mendapatkan pelecehan seksual oleh orang dewasa tapi dia tidak menceritakannya pada ibu.

Saran saya, memantau perilaku dan kegiatan Matthew sehari-hari, siapa saja teman mainnya, bagaimana reaksinya ketika mengamati tokoh iklan/film/gambar laki-laki atau perempuan. Tanyakan apa yang membuatnya tertarik pada laki-laki atau perempuan tersebut, bagaimana bahasa tubuh Matthew, apakah cenderung keperempuanan?

Selain itu, ibu sebaiknya tidak lagi berganti baju di hadapan Matthew, agar dia pun memahami bahwa membuka baju perlu dilakukan secara personal. Pilih waktu yang tepat untuk membicarakan masalah seksualitas, dalam hal ini, ibu perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan buku-buku yang menunjang, atau kalau ibu tidak siap, konsultasikan dengan ahlinya.

(Tabloid Nakita/Dra Mayke S Tedjasaputra, MSI, Play Terapist dan Psikolog)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com