Marissa Mayer, Sosok Berpengaruh yang Memberi Harapan

KOMPAS.com - Meski baru satu tahun menjabat sebagai CEO Yahoo, Marissa Mayer dianggap sebagai salah perempuan paling berpengaruh karena memberi energi baru pada Yahoo. Dia juga menjadi salah satu penentu sukses produk seperti Flickr dan Tumblr, serta memberi keuntungan jutaan dollar.

Apa rahasianya?

Di tangan perempuan berusia 38 tahun ini, Yahoo kembali jadi bahan pembicaraan dan populer. Kata Scott Kessler, kepala bidang penelitian teknologi S&P Capital IQ, Mayer memberi orang-orang harapan, dengan memikirkan kembali masa depan perusahaan. Yahoo kemudian berkembang menjadi lebh prospektif dan meningkat performanya.

Mayer menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mengembangkan produk perusahaan seperti kanal berita, keuangan, dan olahraga. Ia juga meningkatkan pengalaman para pengguna email Yahoo dan pesan pendek sebagai prioritas. Bulan Mei lalu, ia juga secara mengesankan mengenalkan Flickr, layanan berbagi foto yang kemudian menjadi tren.

Salah satu kejutan dan gebrakan Mayer adalah ketika ia membuat kesepakatan dengan platform Tumblr yang populer di kalangan masyarakat kota dan diminati oleh mereka yang aktif di internet dari usia 18 - 24 tahun. Tumblr menjadi fenomena budaya sendiri dengan total pengguna sampai melebihi 100 juta orang dan posting di lebih sejuta blog setiap bulannya.

Kembali lagi ke masa setahun sebelumnya, tentu masih jelas dalam ingatan Mayer bagaimana jabatan sebagai petinggi Yahoo membutuhkan kerja keras. Di dunia teknologi yang identik dan didominasi kaum pria, Mayer membuktikannya dan kemudian muncul dengan kesuksesan yang mengesankan.

Ibu satu anak yang baru melahirkan September 2012 lalu ini punya slogan yang dikenal sebagai tiga prioritas hidupnya; yakni Tuhan, keluarga, dan Yahoo.  Sepertinya membuat prioritas bisa menjadi fokus dan sukses seperti Mayer.

Setahun menjadi CEO Yahoo, Marissa menerima banyak pujian. Ia dianggap sebagai salah satu sosok perempuan berpengaruh versi majalah Time, dan paling kreatif tahun 2013 versi fastcompany.