Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2013, 15:12 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak usia sekolah juga bisa menjadi role model, bukan hanya untuk teman sebaya tapi juga orang dewasa. Dengan menjadi role model, anak melatih dirinya menjadi pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Anak juga mendapat banyak manfaat darinya.

Inilah yang ingin dicapai Lifebuoy dengan membina anak-anak usia sekolah untuk menjalankan peran sebagai Dokter Kecil. Anak usia 9-11 yang terpilih menjadi Dokter Kecil adalah mereka yang punya jiwa kepemimpinan. Anak-anak yang aktif di kelas, mau belajar, punya inisiatif, pantang menyerah, juga memiliki kepedulian merupakan mereka yang berpotensi menjadi role model dengan berperan sebagai Dokter Kecil.

"Dokter Kecil merupakan status yang spesial untuk anak. Karena untuk menjadi Dokter Kecil, anak harus melewati seleksi. Mereka adalah anak yang berprestasi karena nantinya mereka harus menyerap muatan pengetahuan yang banyak. Mereka juga adalah anak-anak yang punya leadership karena nantinya harus mengkomunikasikan pengetahuan yang didapat dengan bahasa sederhana. Anak yang cuek tidak bisa jadi Dokter Kecil," tutur Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia, kepada Kompas Female di Jakarta beberapa waktu lalu.

Manfaat
Menjadi role model sebagai Dokter Kecil bukan semata bertugas menyampaikan pesan terkait kebiasaan sehat. Seperti membangun kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun atau Pola Hidup Bersih dan Sehat. Peran yang diberikan kepada anak-anak terpilih ini juga membantu anak untuk melatih tanggung jawab dengan menjadi agen perubahan. Baik untuk membawa perubahan bagi dirinya, mau pun orang lain di sekitarnya.

Jika meniru pola pelatihan yang diberikan untuk Dokter Kecil ini, anak-anak bisa melatih berbagai karakter positif selama enam bulan bahkan hingga mereka menyelesaikan sekolah tingkat dasar. Dalam periode inilah anak kemudian menyerap berbagai karakter yang terpola lewat peran Dokter Kecil ini.

"Anak menjadi lebih aktif dan penuh inisiatif, dan ini terbawa terus hingga mereka besar," tutur Supandi, guru pembina Dokter Kecil dari SDN 08 Pondok Kopi.

Sinta juga mengatakan lewat cara ini anak terbentuk menjadi duta. Mereka dengan sadar dan peduli akan membawa kebiasaan baik hingga mereka tumbuh dewasa. Bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi bisa membantu orang lain untuk juga peduli terhadap pola hidup sehat.

Tak hanya aktif dan penuh inisiatif, anak yang mendapatkan kesempatan menjadi role model, apa pun bentuk dan caranya, juga tumbuh menjadi pribadi yang berani dan tak mudah menyerah.

Karakter inilah yang didapati dalam diri Dinda Siti Nurjanah. Dinda adalah satu dari total 107.756 Dokter Kecil binaan Lifebuoy di 10 provinsi di Indonesia.

Kepada Kompas Female, Dinda mengaku tak mudah menjalankan peran sebagai Dokter Kecil dan menjadi role model bagi teman sebayanya. Namun kesulitan ini tak menurunkan semangat Dinda untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya.

"Ada yang enggak mau dibilangin. Kebanyakan anak laki-laki yang nggak mau tahu. Kalau sekali mereka diberi tahu tapi tidak mau tahu, aku kasih tahu lagi sampai tiga kali. Tapi kalau sudah tiga kali, aku menyerah," ungkapnya sederhana.

Dinda tak mudah menyerah jika ada orang lain yang menolak menerima pengetahuan baru darinya, terkait CTPS dan PHBS misalnya. Ia akan terus berusaha menyampaikan pesan, karena ia sadar perannya sebagai Dokter Kecil memberikannya tanggung jawab untuk menyebarkan pesan seluas-luasnya.

Lantas apa yang membuat Dinda pantang menyerah ketika mengalami penolakan? Ia menjawab sederhana, "Kalau yang lain bisa mengapa dia tidak."

Dengan jiwa kepemimpinan yang tertanam dalam diri Dinda inilah, anak-anak terlatih menjadi role model yang bisa membawa perubahan.

Kalau pola pikir semacam ini didapati pada setiap anak Indonesia, bukan mustahil target Lifebuoy Social Mission untuk menanamkan kebiasaan sehat kepada satu miliar konsumen di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan bisa tercapai pada 2015 nanti.

Bukan hanya itu, terlepas dari peran Dokter Kecil, jika setiap anak terlatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu menjadi role model, dunia takkan kehabisan generasi penerus yang penuh harapan membawa perubahan untuk kebaikan bersama.

Bagaimana dengan Anda, cara apa yang Anda lakukan untuk membentuk jiwa kepemimpinan dalam diri anak agar ia bisa menjadi role model bagi orang lain di sekelilingnya?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com