Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2013, 11:09 WIB
Rahman Indra

Penulis

KOMPAS.com - Memasuki gelarannya di tahun ketiga, World Muslimah menambah lagi peran buat pemenang yang bakal terpilih, yakni sebagai duta kemanusiaan. Ini beranjak dari kondisi memprihatinkan yang dialami perempuan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Jika kontes perempuan cantik sejagad mengusung penilaian 3B (brain, beauty, behaviour), maka World Muslimah punya kriteria 3S, yakni soleha, smart, dan stylish. Di samping itu, kepribadiannya juga mesti dibarengi dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain.

Eka Shanty, CEO dan pendiri World Muslimah, menuturkan bahwa tahun ini menjadi tantangan besar buat yang terpilih sebagai pemenang karena ada peran dan misi sosial yang diembannya.

"World Muslimah 2013 akan menjadi duta kemanusiaan, bukan sekadar duta fashion saja. Jadi juga bergerak untuk gerakan kemanusiaan," ujar Eka, dalam peresmian pendirian lembaga sosial World Muslimah Foundation, di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (31/7/2013) lalu.

Disampaikan Eka, ada lima misi sosial yang akan diemban oleh pemenang World Muslimah 2013. Di antaranya berperan aktif membantu muslimah lain dalam kemudahan memperoleh akses pendidikan, membantu mereka yang mengungsi dan terlantar, serta membantu muslimah berpotensi besar tetapi tidak punya kesempatan.

Final pemilihan World Muslimah 2013 akan berlangsung 18 September mendatang. Saat ini telah terpilih 100 semifinalis dari delapan negara, yakni dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afghanistan, Bangladesh, Iran, Nigeria, dan Amerika Serikat. Mereka disaring dari 551 perempuan yang ikut audisi.

Pada pertengahan Agustus mendatang, para semifinalis akan disaring lagi menjadi 20 finalis yang akan menjalani karantina dan berbagai macam pelatihan dari 10-18 September 2013. Tahun lalu, Nina Septiani terpilih sebagia pemenang. Sedangkan Dika Restyani memenangi gelaran pertama pada 2011.

Meski sudah berjalan tiga tahun, lembaga World Muslimah Fundation baru diluncurkan kemarin (Rabu, 31/7/2013). Lembaga ini didukung beberapa perusahaan dan lembaga sosial, di antaranya Aksi Cepat Tanggap, Global Islamic Philanthropy, Global WAQF Foundation, Irena Centre, Wardah cosmetic, dan Bank CIMB Niaga.

Silvie D Husman, Dewan Pembina World Muslimah Foundation menuturkan, World Muslimah sudah dirintis sejak 2011 dengan tujuan menemukan figur muslimah berbakat dan berprestasi.

"Dan sudah sewajarnya perempuan muslim juga berperan sebagai agen perubahan untuk lingkungan sekitarnya," tambah dia.

Syuhelmaidi Syukur, Senior Vice President ACT mengatakan WM tidak lagi fokus pada perempuan yang cantik dan soleha tapi juga aktif dalam kegiatan sosial. "Jumlah muslimah saat ini mulai bertumbuh dan banyak, sehingga ajang WM bisa jadi pintu untuk berbuat lebih banyak lagi untuk muslimah di berbagai dunia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu turut diputar video profil sejumlah semifinalis, yang menggambarkan aktivitas sehari-hari dan prestasi yang sudah diraih. Salah satu di antaranya, Auliyah Sani Nasution. Dengan memakai jilbab, perempuan berusia 23 tahun dari Sumatera Utara ini menampilkan rekam jejak langkah prestasi dan kemampuannya membaca Alquran.

Menyaksikan video profil sejumlah peserta meyakinkan bahwa perempuan dengan jilbabnya juga berperan aktif tidak hanya untuk dirinya, tapi juga lingkungan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com