Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2013, 17:19 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Masa libur Lebaran hampir usai, perjalanan mudik di kampung halaman pun harus diakhiri. Ini berarti Anda harus menghadapi lagi kemacetan arus balik pasca Lebaran.

"Perjalanan mudik dan balik pasti menghabiskan banyak energi. Satu-satunya jalan untuk mengembalikan energi adalah dengan beristirahat," ungkap dr Norikas Horas, Head of Underwriting PT AJ Sequis Life, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Norikas mengungkapkan bahwa waktu maksimal seseorang untuk mengemudi terus-menerus adalah sekitar 2-4 jam. Idealnya, pengemudi harus beristirahat setelah dua jam menyetir.

Setelah dua jam, stamina tubuh akan menurun sehingga badan jadi kaku dan Anda mengantuk. Memang, dalam jangka waktu ini Anda masih bisa memaksa diri menyetir sampai empat jam.

"Tetapi lihat-lihat dulu waktunya. Anda boleh memaksakan diri mengemudi sampai empat jam apabila kondisi masih siang atau sore. Kalau sudah malam sebaiknya istirahat. Ini akan memperbesar risiko kecelakaan," tegasnya.

Seperti diketahui, kelelahan sangat berhubungan dengan tingkat risiko kecelakaan. Norikas menjelaskan bahwa tubuh yang terlalu lelah akan membuat waktu reaksi seseorang jadi menurun.

Waktu reaksi adalah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk bereaksi terhadap suatu hal. Pada orang normal (sehat), waktu reaksinya adalah satu detik. Sedangkan ketika tubuh terlalu lelah, waktu reaksinya akan lebih lambat.

"Kalau lelah, waktu reaksinya bisa mencapai 1,7-1,8 detik. Sedangkan kalau sudah mengantuk bisa lebih dari itu," katanya.

Hubungannya dengan kecelakaan? Jika Anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 60 km/jam, maka dalam satu detik Anda bisa mencapai jarak 16 meter. Saat Anda mengantuk, Anda jadi tak memerhatikan jalanan dan reaksi terhadap kondisi sekitar akan menurun sekitar 1,8 detik. Kalau ada orang yang tiba-tiba menyeberang, Anda pasti akan menabrak orang tersebut.

Parahnya, keterlambatan reaksi ini akan membuat si penyebrang jalan tersebut terseret lebih dari 16 meter. "Ini alasannya mengapa Anda tidak boleh mengabaikan rasa lelah saat melakukan perjalanan jauh. Kalau mau cepat sampai, ya lebih baik bawa pengemudi cadangan," sarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com