Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2013, 15:21 WIB
Rahman Indra

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - EL James, penulis Inggris yang merupakan salah satu fans cerita Twilight menjadi sorotan saat ini. Buku pertamanya, yang kemudian terbit dalam tiga seri, Fifty Shades of Grey, termasuk dalam daftar buku paling laris di dunia. Bahkan dalam perolehan pendapatan antara penulis buku pada tahun 2013, majalah Forbes menempatkannya di urutan pertama, mengungguli penulis novel kawakan seperti Danielle Steel, Stephen King, dan James Patterson.

Menonjolnya EL James, menambah deretan panjang daftar penulis perempuan, setelah JK Rowling dengan Harry Potter, Stephenie Meyer dengan Twilight, dan Suzanne Collins dengan Hunger Games. Bedanya, penulis yang bernama asli Erika Leonard James ini meramu kisah romantis dengan bumbu seks yang sukses mencuri perhatian publik.

Banyak anggapan kalau mau sukses, tirulah genre yang lebih dulu meraih sukses, atau setidaknya mirip. Namun James mengabaikan saran tersebut.

Menyusul sukses para penulis buku sebelumnya yang telah dialihkan ke layar lebar, karya James juga sedang dalam proses penggarapan untuk film adaptasi. Fifty Shades of Grey versi film rencananya bakal ditayangkan pada Agustus tahun 2014 (Sam Taylor-Johnson telah diumumkan sebagai sutradaranya).

Untuk proyek film ini, James mengantongi lagi tambahan pendapatan senilai 5 juta dollar AS, di samping royalti atas bukunya yang membuat ia menerima penghasilan mencapai 95 juta dollar AS.

Sukses kisah Fifty Shades of Grey tak lain karena ceritanya yang, bagi sebagian besar perempuan, mudah disukai. Plotnya terinspirasi dari novel Twilight, di mana ada tokoh pria yang sempurna, tampan, dan kaya raya (mirip dengan Edward Cullen). Sementara tokoh perempuannya mewakili sosok perempuan biasa. Plot cerita ini ampuh memikat pembaca, setidaknya banyak perempuan yang kemudian memburu buku ini karena mewakili impian mereka sendiri.

Padahal, tiga seri Fifty Shades of Grey merupakan buku pertama dari EL James. Mantan pegawai stasiun televisi yang tinggal di Inggris ini punya cara khusus dalam memasarkan karyanya. Dia mencetak lebih dari 70 juta kopi, yang kemudian terjual dalam masa delapan bulan pertama sejak diterbitkan.

Bagi industri penerbitan buku, sukses ini menjadi pembuktian bahwa tidak ada formula khusus untuk membuat buku laris. Namun, Michael Pietsch, CEO Hachette Book Group, percaya ada dua hal yang membuat Fifty Shades of Grey bisa sukses, yakni kejutan dalam cerita dan orisinalitasnya.

Bagaimanapun dua hal ini patut dimiliki oleh sebuah karya. Walaupun pada kenyatannya kadang penerbit selalu mencari karya yang seleranya mesti sama dengan yang sudah lebih dulu sukses. Padahal mestinya tidak demikian. Karya yang berbeda dan punya genre sendiri, bisa juga mencuri perhatian. Seperti halnya Fifty Shades of Grey ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com