Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2013, 15:44 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Saat sedang hamil, banyak sekali yang jadi pantangan. Dari makanan pedas, minuman beralkohol, sampai mewarnai rambut. Tetapi, baru-baru ini ada sebuah buku yang memberikan pernyataan yang mengejutkan mengenai berbagai pantangan tersebut.

Menurut Emily Oster, profesor bidang ekonomi dari University of Chicago, ibu hamil bisa minum minuman beralkohol, kopi, sampai mewarnai rambut mereka, tapi mereka harus menghindari aktivitas berkebun. Emily berniat untuk menghilangkan mitos kehidupan ibu hamil, sekaligus memberikan pendekatan yang lebih santai untuk kehamilan.

Dalam bukunya, Expecting Better, Emily menyatakan bahwa minum segelas anggur sehari cukup aman untuk ibu hamil. Sementara, minum kopi yang jumlah banyak juga tidak akan membahayakan bayi. Selain itu, hanya sedikit mengalami kenaikan berat badan ternyata jauh lebih mengkhawatirkan daripada kelebihan berat badan.

Emily mengatakan bahwa pembatasan makanan yang "berlebihan" dan konsumsi alkohol tidak memengaruhi IQ atau perilaku anak. Dalam bukunya ia menunjukkan bukti-bukti bahwa perempuan berhak memutuskan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri.

"Sebenarnya ukuran seberapa banyak anggur yang boleh dinikmati setiap hari, atau mengonsumsi kopi bisa dilakukan berdasarkan keinginan ibu hamil,” ujarnya.

Penemuan yang ia ulas dalam bukunya tersebut, berawal dari kehamilannya tiga tahun lalu, di mana ia disarankan untuk mengurangi kebiasaannya minum kopi empat cangkir sehari. Saat itu ia merasa frustrasi dengan banyaknya aturan untuk ibu hamil, dan memutuskan untuk mengabaikannya. Ia lalu mencoba mencari tahu, dan mendapati bahwa penelitian yang menghubungkan konsumsi kopi dengan tingkat keguguran yang tinggi sebenarnya tidak sempurna.

"Saya akhirnya memutuskan bahwa bukti-bukti yang ada tidak cukup dapat membatasi konsumsi kopi saya,” imbuhnya.

Mengenai alkohol, ia berpegang pada penelitian dari jurnal Pediatrics, yang menyatakan bahwa satu gelas minuman sehari saja sudah cukup membuat janin berisiko mengalami masalah perilaku. Namun penelitian itu tidak mengungkapkan bahwa 18 persen perempuan yang dianalisa tidak minum alkohol sama sekali, dan 45 persen yang minum alkohol setiap hari juga menggunakan kokain.

Maka Emily menyimpulkan bahwa perempuan boleh saja minum satu atau dua gelas alkohol tiap minggu pada trimester awal, dan satu kali sehari sesudah masa itu.

Mewarnai rambut juga dinilainya oke-oke saja, namun aktivitas berkebun bisa meningkatkan risiko terpapar parasit toksoplasma yang hidup di dalam tanah. Parasit ini didapat dari kontak dengan kucing dan fesesnya. Jika ibu hamil terpapar parasit tersebut sebelum atau selagi hamil, parasit bisa berpindah ke janin di dalam kandungan.

"Ada beberapa risiko meningkatkan cacat lahir jika Anda melakukan banyak kegiatan berkebun ketika sedang hamil. Hal itu bisa meningkatkan angka toksoplasmosis," ujar Emily.

Yang asyik, Emily mendapati bahwa sushi aman-aman saja dikonsumsi. Ikan sarden dan herring baik untuk perkembangan otak anak, namun sebaiknya Anda tidak mengonsumsi keju dari susu mentah.

Bukunya jelas menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Seorang juru bicara Departemen Kesehatan mengatakan, "Minum alkohol selama kehamilan dapat dikaitkan dengan keguguran, sindrom janin alkohol, dan janin dengan berat lahir rendah.”

"Saran kami tetap pada aturan yang ada, yaitu perempuan yang sedang berusaha untuk hamil atau yang sedang hamil harus menghindari alkohol,” imbuhnya.

Keputusan akhirnya kembali pada Anda. Jika Anda menginginkan yang terbaik untuk Anda dan janin, maka Anda tahu apa pilihan yang terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com