Rumah Hydrophonic Raih Penghargaan "Womenpreneurship"

Untuk mengapresiasi usaha para perempuan ini, Indosat bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) mengadakan Indonesia Womenpreneur Competition Award 2013 (IWC). Inilah ajang kompetisi nasional yang ditujukan bagi perempuan Indonesia yang mandiri dan kreatif serta memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan potensi dirinya, tapi juga bermanfaat untuk lingkungan sekitar melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

IWC merupakan kegiatan yang sejalan dengan misi KPP-PA dalam upaya memberdayakan perempuan Indonesia, sekaligus menyambut penyelenggaraan konferensi internasional APEC Women and Economy Forum (APEC WEF) pada 6-8 September 2013 di Bali. Nantinya pemenang IWC akan menjadi delegasi Indonesia dalam ajang ini. Para pemenang diharapkan bisa menyaksikan langsung pergerakan perempuan di seluruh dunia, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Proses pendaftaran dan seleksi pemenang IWC ini sudah dimulai sejak Juni 2013 lalu. Saat ini, Indosat beserta KPP-PA sudah memilih 3 pemenang dari 800 peserta. Bertha Suranto berhasil menjadi pemenang pertama di ajang ini, melalui usaha Rumah Hydroponic.

Hidroponik adalah teknik menanam tanpa tanah yang merupakan salah satu metode pertanian modern sebagai solusi semakin minimnya lahan pertanian. Dengan starter kit hydroponic hasil kreasinya, Bertha berharap akan lebih banyak masyarakat mengenal serta menerapkan teknik hydroponic di lingkungannya demi terwujudnya lahan hijau.

Juara kedua diraih oleh Laurencia Ika atas upayanya mendirikan Yayasan Cita Hati Bunda. Cita Hati Bunda adalah usaha di bidang jasa pendidikan dan  konsultasi untuk anak berkebutuhan khusus (autis, ADHD).

Cita Hati Bunda yang dirintisnya kini telah memiliki 40 murid dengan sistem pengajaran satu anak satu guru. Sedangkan juara ketiga diraih oleh Istofani Api Diany dengan gagasannya mendirikan Fitinline.com. Usaha ini hadir sebagai brand fashion baru yang menjual pakaian secara online. Portal belanja fashion ini menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang cinta produk lokal, dan bertekad untuk memajukan produk lokal dengan sumber daya lokal agar bisa sejajar dengan produk impor.