Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2013, 10:38 WIB
Rahman Indra

Penulis

KOMPAS.com - Sudah sering terdengar bahwa cinta adalah syarat utama untuk menjalin hubungan. Entah itu saat pacaran ataupun setelah menikah. Akan tetapi sebuah studi terbaru yang melibatkan lebih dari seratus pasangan mengemukakan hal lain, bahwa cinta saja tidak cukup. Mereka mengaku komitmenlah yang menentukan.

Studi tersebut melibatkan 172 pasangan yang sudah menjalani hubungan minimal 11 tahun. Hasil laporan dimuat di Journal of Marriage and Family baru-baru ini. Mengenai hasil studi tersebut, Tracey Cox, pakar percintaan dan seks, mengaku sepakat. Ia menambahkan, kalau dirinya juga percaya komitmenlah yang menjadi kunci kebahagian bagi setiap pasangan.

“Di samping itu yang tak kalah penting adalah bagaimana seseorang bertahan di masa sulit, tanpa berpaling atau meninggalkan pasangannya,” ujar dia menegaskan.

Temuan ini menjadi bukti, bahwa seseorang tidak butuh diyakinkan akan kata-kata cinta setiap waktu. Hidup bersama satu orang dalam jangka waktu yang lama, dan selalu bersama-sama setiap hari akan menimbulkan monoton.

Selain itu, tidak bisa dipungkiri bakal ada saja masalah yang timbul. Entah itu kadang masalah finansial, kebutuhan bulanan, membeli barang, anak, atau siapa yang berkorban lebih banyak. Masalah-masalah ini pada ujungnya akan menguji seberapa besar cinta yang dimiliki. Lagi-lagi, bukan itu soalannya.

Mayoritas pasangan yang bertahan lebih dari satu dekade mengatakan komitmen membuat hubungan mereka tetap langgeng, dan makin lama makin kuat. Dengan komitmen, ada kesempatan buat masing-masing ingin mempertahankan hubungan yang sedang dijalani. Sebaliknya, tanpa komitmen, maka hubungan akan mudah saja berakhir.

Tracey lalu menambahkan, cinta sempurna seperti yang sering digadangkan dalam film drama romantis  Hollywood tidak bisa jadi patokan. Ada baiknya jika ingin langgeng, melihat ke kehidupan nyata. Misalnya pada pasangan yang berlaku layaknya sebuah tim, bukan dua inividu yang independen. Mereka mau berkorban untuk kepentingan bersama dan mengesampingkan keinginan pribadi.

Studi ini juga menemukan bahwa mereka yang sudah menikah, punya hubungan bertahan lebih lama. Ini tidak lain, karena komitmen yang kuat saat menikah dibanding mereka yang masih dalam taraf pacaran.

Di samping itu, kebanyakan masalah yang timbul dalam menjalin hubungan adalah masalah finansial. Oleh karenanya, yang berpendapatan rendah, berupaya lebih keras dalam mempertahankan hubungan.

Bagaimana dengan seks? Ada yang bilang, seks bisa jadi salah satu alasan untuk mempertahankan hubungan agar tetap langgeng. Semakin sering maka hubungan semakin baik. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Bukan seberapa sering, tetapi bagaimana hubungan seks itu dilakukan dan memberi rasa nyaman satu sama lain.

Lagi-lagi dari semua hal yang ada dalam menjalin hubungan, komitmen jawaban atas semuanya. Bukan cinta. *

 sumber: daily mail

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com