Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2013, 12:42 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Di zaman yang semakin canggih dan kompleks, orangtua semestinya lebih cerdas dalam menerapkan pola pengasuhan yang efektif.

Imam B Prasodjo, PhD, sosiolog dari Universitas Indonesia mengatakan orangtua perlu menerapkan pola asuh anak yang efektif, dengan memiliki kemampuan manajemen waktu, paham seni pengasuhan anak, termasuk paham caranya berkomunikasi dengan anak tanpa menimbulkan perhatian yang terbagi.

"Parenting yang efektif penting kalau bangsa mau maju. Orangtua juga perlu paham the art of parenting, jangan jadi orangtua amatiran sementara dunia semakin kompleks," ungkapnya di sela diskusi media Nutritalk bertema “Ibu Masa Kini: Membuka Jalan Untuk Pemimpin Masa Depan” di Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Perhatian penuh
Menurutnya, orangtua punya tantangan di masa mendatang untuk menciptakan manusia utuh, juga pemimpin masa depan. Untuk bisa menjawab tantangan ini, orangtua perlu segera menyadari pentingnya komunikasi yang baik.

Imam mengungkapkan bentuk komunikasi yang kerap terjadi adalah multiple communication. Komunikasi macam ini akan menimbulkan multiple attention.

Anak-anak tidak mendapatkan perhatian yang sebaik-baiknya saat orangtua berkomunikasi dengan mereka. Hal ini terjadi karena atensi terbagi lantaran orangtua menerapkan multiple communication.

Seberapa jauh orangtua membatasi diri saat sedang berkomunikasi dengan anak, ini menjadi tantangannya. Dengan begitu orangtua semestinya tahu kapan saatnya harus fokus ke anak atau ke hal lainnya.

Misalnya, saat orangtua sedang berkomunikasi dengan anak, perhatiannya semestinya tidak terbagi dengan pembicaraan di telepon atau SMS untuk urusan bisnis atau hal lainnya.

"Saya khawatir, seberapa kuat otak kita menyerap dan mengendalikan multiple communication ini. Seperti komputer, orang juga bisa hang. Anak-anak juga tidak mendapatkan perhatian yang baik karena perhatian orangtua terbagi. Saya khawatir ke depan akan ada crash sosial," ungkapnya.
 
Menjadi tim
Selain paham caranya berkomunikasi dengan anak, orangtua juga perlu menyadari pentingnya menjadi bagian dari tim di keluarga, di sekolah dan di masyarakat.

Memberikan perhatian penuh kepada anak memang dimulai dari orangtua atau keluarga di rumah. Meski begitu, orangtua juga perlu menyadari bahwa anak tak hanya berinteraksi dengan keluarganya tapi juga guru di sekolah, dengan teman dalam komunitas di masyarakat. Dengan begitu, orangtua perlu lebih aktif untuk menjadi bagian dari tim, bukan hanya di keluarga tapi di sekolah dan di masyarakat.

"Keluarga harus memenuhi kebutuhan atensi anak, tapi anak juga berkembang di sekolah. Atensi dari teman dan guru juga penting. Kalau sekolah tidak menerapkan pendidikan dengan atensi terbaik, waktu anak terbuang untuk hal negatif karena diisi komunikasi yang tidak bermanfaat,"tuturnya.

Oleh karena itu, orangtua harus berperan aktif di lingkungan sekolah jangan hanya "mengirim" anak ke sekolah. Imam menyarankan orangtua untuk menjadi bagian dari persatuan orangtua murid dan guru di sekolah, dan menjadi bagian dari keluarga besar.

"Jangan hanya ibunya yang aktif di sekolah, bapaknya juga harus aktif," ungkapnya.

Pergaulan anak di lingkungan juga menjadi tanggung jawab orangtua. Sehingga orangtua perlu turut andil dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Selain tentunya peran pemerintah juga tak kalah penting untuk menciptakan lingkungan lebih sehat untuk anak.

"Pemerintah punya uang yang bisa digelontorkan, juga tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan lebih sehat untuk anak," tambahnya.

Imam menyebutkan penelitian yang dilakukannya bersama tim di Universitas Indonesia menemukan banyaknya geng di komunitas, terutama di daerah marjinal. Ia juga menyebutkan nama geng tersebut seperti "Romusa", singkatan dari "Rombongan Muka Sangar", atau geng "Gelondongan Raja Dosa", "Pasukan Siap Tempur", dan sebagainya.

"Apa yang diharapkan kalau tempat bermain anak di luar sekolah atau di luar keluarga adalah geng-geng ini?" tuturnya.

Karenanya, lanjut Imam, orangtua harus menjadi bagian dari tim di rumah, di sekolah, hingga di masyarakat. Orangtua yang aktif akan membangun kekuatan yang lebih besar, sehingga lingkungan sekolah bisa diperbaiki, serta lingkungan komunitas juga bisa lebih ideal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com