Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2013, 10:20 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber

KOMPAS.com -
Dibanding pria, perempuan ternyata lebih mudah mengalami kegemukan. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup dan juga kebiasaan ngemilnya.

Tengah malam saat waktunya tidur, kebanyakan pria tertidur pulas sementara Anda masih berkeliaran di dapur dan juga lemari es untuk menyantap donut. Bagaimana mau punya badan ideal kalau kebiasaan hidup masih belum sehat? Nah, kenapa tak mencoba mengikuti kebiasaan dan gaya hidup para pria?

1. Mereka tidak ngemil makanan manis
Sebenarnya, baik laki-laki atau perempuan sama-sama memiliki hasrat untuk ngemil. Cuma perbedaannya terletak pada jenis camilannya.  Seperti diketahui, comfort food-nya para perempuan adalah makanan yang manis.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Cornell menemukan bahwa perempuan akan mencari makanan manis seperti permen dan juga cokelat untuk mengembalikan suasana hati. Sedangkan pria biasanya akan menikmati sepiring steak atau olahan daging lainnya ketika sedang bad mood atau ketika ingin memanjakan diri.

Beda makanan yang disantap, maka beda pula hasil yang diperoleh. Makan daging akan memberikan pria keuntungan tersendiri, yaitu meningkatkan asupan protein dalam tubuh. Asupan protein yang tinggi dalam tubuh akan membantu meningkatkan metabolisme, mempercepat pembakaran energi dan juga membuat Anda kenyang lebih lama.

Sedangkan makanan manis yang jadi favorit perempuan ini mengandung karbohidrat dan gula yang sangat tinggi. Akibatnya,gula darah akan meningkat dan sulit dibakar tubuh sehingga menumpuk jadi lemak.

Anda bisa mencoba untuk menikmati makanan tinggi protein seperti keju rendah lemak, keju cottage dengan campuran buah, dan lainnya. Namun jika tak bisa melewatkan makanan manis, campurkan saja choco chip dengan almond sebagai sumber proteinnya.

2. Tidak mudah mengalami emosional eating
Oke, pekerjaan Anda gagal, bos marah besar. Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya? Biasanya ketika mengalami kegagalan, perempuan akan cenderung putus asa, mencaci diri sendiri, dan bad mood seharian. Sedangkan pria, biasanya mereka akan justru akan bersikap santai (sekalipun sedih, pastinya).

"Biasanya pria akan merasa baik-baik saja dan tenang, sehingga mereka bisa benar-benar menikmati makanan yang disantapnya. Sedangkan perempuan, kalau sudah begini biasanya akan makan lebih banyak. Gejala ini disebut emosional eating," ungkap Edward Abramson, PhD, seorang professor psikologi di California State University, sekaligus penulis buku Body Intelligence.

3. Memilih olahraga yang berat
Olahraga adalah cara yang paling tepat untuk membantu penurunan berat badan dengan sempurna. Tetapi ingat, pilih jenis olahraga yang tepat.

"Ketika seorang pria olahraga di gym, biasanya mereka akan memilih latihan yang bisa menguatkan otot dan membuat mereka mengerahkan seluruh kekuatan mereka,"jelas Lou Schuler, pelatih olahraga sekaligus penulis buku The New Rules of Lifting. Pola olahraga seperti ini akan membakar banyak kalori dan membentuk banyak otot sekaligus.

Kebalikannya dengan perempuan, mereka cenderung memilih olahraga yang bisa membentuk tubuhnya dengan cepat, tapi dengan olahraga yang lebih ringan dan tidak memakan banyak tenaga. Misalnya, dumbell ringan.

"Tak salah sebenarnya olahraga dengan dumbell ringan. Hanya saja agar hasilnya lebih efektif, Anda bisa melakukannya minimal dua set dengan 12-15 kali ulangan" saran Schuler.

4. Pria tak memakai makanan untuk terapi
Menurut penelitian di University of Minnesota, perempuan dua kali lebih sering berpesta saat depresi dibanding laki-laki. Buruknya lagi, ternyata perempuan juga dua kali lebih berisiko mengalami depresi dibanding laki-laki. Akibatnya, perempuan akan makan lebih banyak lagi dibanding sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena makanan dianggap bisa membantu menenangkan diri mereka. Padahal ini adalah anggapan yang salah.

Segera hentikan kebiasaan ini, dan mulailah mengidentifikasi pola makan Anda. Makanlah karena Anda butuh dan lapar, dan bukan karena keinginan sesaat atau untuk mengobati suasana hati yang buruk (terapi suasana hati).

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com