"Dia menjadi inspirasi untuk perubahan gelaran World Muslimah di tahun mendatang," ujar Eka Shanty, founder dan CEO World Muslimah Foundation, saat konferensi pers di fX Sudirman, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Ainee sebenarnya telah mengonfirmasi untuk hadir sewaktu diumumkan terpilih menjadi finalis. Segera setelahnya, dia meminta tambahan satu tiket untuk keberangkatan ayahnya.
"Saya memegang teguh nilai-nilai Islam dan akan berangkat dengan muhrim saya, yaitu ayah. Namun, sayangnya, jelang berangkat muhrim saya sakit dan tak akan berkah jika saya mengikut lomba tanpa restu orangtua yang mendampingi," tulis Ainee dalam surat pengunduran dirinya.
Eka mengatakan, kisah Ainee menjadi masukan yang besar buat dirinya. Ternyata muslimah di mancanegara jauh lebih memegang kaidah Islam. Ainee meminta penyediaan tiket untuk ayahnya sebagai muhrim yang menemani keberangkatan.
"Ke depan, semua peserta akan dibekali keberangkatannya untuk event ini bersama muhrim atau ayahnya," ujar Eka menambahkan.
Ketidakhadiran Ainee tidak serta-merta membuat jumlah finalis berkurang. Meski tidak mengenal kontestan Malaysia secara dekat, dia secara aklamasi menunjuk kontestan Malaysia Nurul Husna binti Zainal Abidin sebagai gantinya untuk babak final.
Para finalis akan menjalani masa karantina dari
11-17 September 2013. sementara, malam final pemilihan World Muslimah ini akan berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, pada
18 September 2013. Anda juga bisa turut berpartisipasi dengan memilih The Most Favorite World Muslimah 2013 lewat vote di
http://kom.ps/worldmuslimah