Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2013, 18:39 WIB
Rahman Indra

Penulis

KOMPAS.com - Sikap publik yang kian kritis menginspirasi dua pendiri label fashion , Cotton Ink, untuk berinovasi dan selalu berupaya mencantumkan care label (instruksi perawatan). Sederhananya, fitur pada pakaian ini memuat beberapa simbol, seperti simbol baskom yang berarti pakaian bisa dicuci, simbol alat setrika sebagai penanda boleh disetrika atau hanya boleh dry cleaning. 
 
"Makin kesini makin kita sadari, care label menjadi penting apalagi buat pelanggan yang dari luar negeri, mereka sangat perhatian terhadap bahan yang digunakan dan bagaimana perawatannya," ungkap Ria Sarwono dari label Cotton Ink, dalam workshop bertajuk 'Know Your Fabrics' yang digelar majalah Cleo Indonesia dan 5asec di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (12/9/2013). 
 
Ria bersama Carline Darjanto merupakan pemenang Cleo Fashion Award 2010. Label Cotton Ink yang mereka bangun sejak November 2008 makin sukses dan merambah publik lebih luas. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga beberapa negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Australia, Eropa dan Amerika Serikat.
 
Carline menuturkan di awal membangun label, mereka hanya memanfaatkan bahan dari garmen saja. Namun setelah mendapat perhatian publik lebih luas, mereka mulai memproduksi sendiri. Termasuk mencantumkan bahan yang digunakan dan juga petunjuk perawatannya. 
 
"Kita tidak lagi hanya sekedar desain, tetapi juga mesti tahu semua detail tentang pentingnya kualitas tekstil, perawatan, hingga pemberian label," tambah Carline. 
 
Hal serupa juga dialami Adianti dan Danya dari label Satcas. Alumni Cleo Fashion Awards 2011 ini juga menuturkan mereka tak bisa lagi mengabaikan pentingnya kualitas bahan dalam mendesain. 
 
"Jika di awal bangun label buat seru-seruan, sekarang tidak lagi, apalagi ketika kita dapat buyer dari Amerika Serikat," ujar Adianti. 
 
Satcas sendiri mulai ada sejak tahun 2001 dengan koleksi awal khusus untuk pria. Baru pada tahun 2008, Adianti dan Danya merilis koleksi untuk wanita. Seperti Cotton Ink, mereka pun mulai memberi perhatian terhadap pemberian label demi menjaga kepuasan pelanggan. 
 
"Ibaratnya tidak ada yang mau membeli pakaian, hanya untuk dipakai sekali, dan untuk itu kita mesti menyediakan penunjuk untuk perawatannya," tambah Adianti.
 
Workshop ini merupakan bagian dari penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2014 yang akan diadakan pada 19-25 Oktober 2013 di Senayan City, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut turut hadir sejumlah desainer dan calon desainer dari sekolah-sekolah mode di Jakarta. 
 
Selain menghadirkan dua label fesyen, hadir pula Didier Pillonel dari 5asec International Development, Paris untuk menjawab pertanyaan para peserta seputar tekstil dan perawatannya. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com