Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2013, 11:29 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Sumber parentdish

KOMPAS.com – Anak usia balita pada umumnya belum paham apa yang dilakukannya baik atau buruk. Rasa ingin tahunya yang besar juga membuat mereka senang bereksplorasi terhadap benda di sekitarnya atau bahkan tubuhnya sendiri, seperti menghisap jempolnya.

Kebiasaan-kebiasaan buruk balita tersebut memang harus dihentikan. Sebagai orangtua Anda bisa memberi tahu tindakan apa saja yang boleh dan tidak boleh namun tanpa bernada menghukum atau membuatnya malu.

Berikut kiat-kiat dari ahli keluarga, Alyson Schafer, untuk menyiasati kebiasaan buruk anak.

Sering mengupil

Banyak anak yang hobi mengupil. Ternyata kebiasaan tersebut ada penyebabnya, yakni saat lahir ukuran sinus anak sangat kecil dan terus bertumbuh mencapai ukuran maksimalnya di usia 12 tahun. Ini berarti di usia balita hidung anak hanya bisa menampung lendir dan kotoran hidung sangat sedikit. Makanya mereka tidak betah jika ada sesuatu di hidungnya.

Selain itu hidung merupakan bagian tubuh yang menarik baginya. Mengupil atau memencet hidung juga menjadi cara mereka mengusir rasa bosan.

Ajari anak bahwa kotoran di hidung mengandung bakteri sehingga ia tidak boleh memasukkan kotoran di hidung ke dalam mulut. Ajari pula anak untuk membersihkan hidung dengan tisu dan tidak melakukannya di depan umum, melainkan di kamar atau toilet.

Anak suka menggigit atau memukul

Saat anak belajar mengenali lingkungan serta mencari cara menyelesaikan sesuatu, memukul atau menggigit menjadi salah satu cara untuk menuntaskan permasalahan. Walau tindakan tersebut merupakan sesuatu yang tidak baik.

Beritahu anak bahwa memukul atau menggigit akan menyakiti orang lain. Jelaskan bahwa gigi berfungsi untuk mengunyah makanan dan ia dapat menggunakan kata-kata untuk menyampaikan apa yang diinginkannya.

Jika ia masih saja memukul dan menggigit, sampaikan konsekuensi apa yang diterimanya. Misalnya memisahkan diri sejenak. Katakan padanya hal itu bukan hukuman agar anak tidak merasa marah dan justru membalas dendam.

Anak suka menghisap jempol

Anak-anak suka menghisap jari jempol mereka karena itu  dapat membuat mereka tenang. Anda tidak dapat menghentikan kebiasaan ini, kesempatan berhenti akan datang pada anak saat ia merasa harus berhenti.

Hal ini juga tidak baik memanggil anak Anda bayi hanya karena ia masih menghisap jari jempol dan menghentikan mereka melakukan kebiasaan itu. Itu tidak akan berhasil dan mereka akan merasa sangat buruk!

Untuk menghentikan kebiasaan ini pada anak, Anda haruslah bersabar dan menunggu waktu. Atau, jika anak mulai tampak ingin menghisap jempolnya, alihkan perhatiannya dengan mengjaknya bermain atau membaca buku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber parentdish
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com