Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2013, 09:32 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com – Bayangkan membatik diatas mesin kopi? Hmm.. tidak masuk akal bukan? Ya, keunikan tersebut dibuat oleh Iwet Ramadhan pada mesin minuman NESCAFE Dolce Gusto, yang memberikan pengalaman baru menikmati minuman kopi, cokelat dan teh bergaya ala kafe di rumah.

Kegiatan membatik yang unik ini dilakukan Iwet dalam kampanye coffee can be art,  dengan kopi kita bisa berkreasi dan menciptakan seni.  Hal itu sekaligus menjadi dukungan bagi pria yang belakangan dikenal sebagai desainer batik ini untuk acara Asian Design Contest yaitu kompetisi tingkat Asia mendesain mesin.

“Kenapa saya memilih batik? Karena kopi dan batik memiliki korelasi. Kopi mempunyai filosofi dan karakternya sendiri sama juga dengan batik dan berkaitan dengan karakter seseorang,” ujar Iwet dalam konferensi pers yang ia adakan di rumah keluarga besarnya bertempat di Jl. Prambanan No.6, Jakarta, Menteng, Senin (16/9/2013).

Iwet juga ingin mengubah citra kopi dan batik sebagai sesuatu yang serius dan konvensional bisa menjadi fun dan modern.

Dalam desain batik yang di atas mesin itu, Iwet menggunakan canting (alat yang digunakan untuk membatik tulis) secara langsung dan cairan malam (lilin).

Pemilihan langsung penggunaan cantik dan cairan malam menurut Iwet memiliki keunikan sendiri, karena kebanyakan seniman yang ikut dalam acara kontes ini menggunakan cat aklirik dalam berkreasi.

“Saya mau yang menunjukkan Indonesia banget dan bisa diterima oleh banyak negara juga.  Batik sudah dikenal masyarakat dunia dan Indonesia kaya akan motif batiknya,” tambahnya.

Untuk desain batik yang dipilih Iwet dalam desainnya, ia mengambil motif Sampek Engtay yang merupakan legenda kisah cinta abadi hasil akulturasi budaya Cina dan Indonesia. Motif Sampek Engtay adalah motif paling cerah yang bisa ditemukan di batik Pekalongan. Warna-warna itu juga dianggap mewakili karakter NESCAFE Dolce Gusto.

“Sampek Engtay terkenal dengan bentuk kupu-kupu yang cantik, dimana merupakan simbol cinta abadi dan simbol kebahagiaan. Dan latar kawung dengan ceplokan kupu Sampek Engtay yang dibuat 3 dimensi menjadi sebuah simbol cinta yang sangat tinggi,” tutur Iwet menjelaskan kisah mengenai Sampek Engtay.

Agar menghasilkan desain yang kuat dan tahan lama, Iwet mencampurkan cairan malam dengan daun jati. Menurutnya daun jati memiliki getah yang mampu menghasilkan warna cokelat seperti warna kopi.  Ia juga menggunakan canting tebal dan tipis untuk menghasilkan garisan desain batik di atas mesin tersebut. Untuk warna kupu-kupu sendiri, Iwet menggunakan cat keramik, cat acrylic.

“Membatik di atas mesin ini sangat sulit karena dimensinya berbeda dengan bahan kain yang biasa digunakan, jadi dibutuhkan ketekunan dan ketelitian. Sebelum diaplikasikan pada mesin ini, saya mencobanya terlebih dahulu di atas gelas,” terang Iwet saat berbincang dengan KompasFemale.

Untuk mencegah melelehnya cairan malam saat mesin kopi dinyalakan, Iwet menyiasatinya dengan menyemprotkan cairan pilox transparan di atas desain batik. Menurutnya hal itu lebih menguatkan bentuk rancangan dan bahan yang digunakan.

“Kecuali kalau di keletek atau dikupas, ya baru desain ini bisa lepas. Terlepas dari itu semua bisa bertahan,” paparnya sambil bercanda.

Iwet membutuhkan waktu sekitar seminggu untuk menyelesaikan desain batik pada mesin NESCAFE Dolce Gusto. Setelah itu hasil rancangannya akan dibawa ke Tokyo, Jepang  sebagai perwakilan dari Indonesia untuk tampil di Tokyo Designer Week, ajang desain terbesar tingkat Asia.

Tidak hanya Iwet yang dapat mengikuti ajang tersebut, Anda juga bisa mengikutinya dengan mengikuti kompetisi ini melalui Facebook DolceGustoId yang dibuka sampai tanggal 6 oktober 2013. Dua pemenang dari Indonesia masing-masing akan berada di Tokyo selama tiga hari dua malam, didampingi satu orang anggota keluarga, dan akan mendapatkan uang saku sebesar Rp 5 juta.

Dan desain pemenang tingkat Asia akan diproduksi dalam edisi terbatas mesin Genio NESCAFE Dolce Gusto di tahun 2014 mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com