Cemburu dan iri sebenarnya adalah dua perasaan yang berbeda. Iri adalah perasaan menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain, misalnya mobil bagus atau jam mahal milik seseorang.
Sementara cemburu merupakan perasaan untuk melindungi apa yang menjadi milik kita, atau yang kita pikir milik kita. Kebanyakan orang yang merasa insecure lebih sering mengalami cemburu.
Meski cemburu sering dikaitkan dengan perasaan hati, sesungguhnya cemburu juga melibatkan bagian otak kiri yang berkaitan dengan emosi. Selain itu ada juga faktor hormonal, terutama hormon dopamin yang berkaitan dengan perasaan gembira.
Yang menarik, ternyata ketika dikuasai cemburu kita menjadi kesulitan dalam melihat obyek secara jelas. Makin tinggi rasa cemburu, makin nyata gangguan pada mata. Karena itu, mungkin jika Anda sedang cemburu sebaiknya tidak menyetir kendaraan.
Selain itu cemburu juga mengaktifkan respons tubuh terhadap stres. Akibat meningkatnya hormon stres akan terjadi reaksi peningkatan darah tinggi dan detak jantung bertambah cepat.
Walau begitu, ternyata menurut para ilmuwan rasa cemburu tidak perlu dihilangkan. Mereka meyakini bahwa cemburu diwariskan nenek moyang manusia untuk memotivasi agar kita melindungi apa yang menjadi milik kita.
Yang perlu diwaspadai adalah jika kita mengalami cemburu buta dan mengarah pada sikap posesif. Kalau sudah begini biasanya kita cenderung bertindak irasional atau fanatik, misalnya saja menguntit pasangan atau terus-menerus menelepon dan bertanya ia sedang di mana atau bersama siapa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.