Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru : 59 Persen Perempuan Tertekan untuk Jadi Cantik

Kompas.com - 19/09/2013, 10:02 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Setiap perempuan memiliki definisi sendiri tentang kecantikan. Pada umumnya, kecantikan sangat bergantung pada hal-hal fisik seperti perawatan diri. "Umumnya mereka berpikir bahwa mereka cantik setelah mandi, pergi ke salon, atau perawatan lain," ungkap Eva Arisuci Rudjito, Marketing Manager Skin Cleansing Unilever Indonesia dalam acara Dove Beauty is U Global Research di Hotel  Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). 
 
Berbagai perawatan fisik pun dilakukan perempuan agar bisa tampil selalu cantik di hadapan semua orang. Mulai dari perawatan yang sederhana, memakai make-up sampai operasi plastik. 
 
Berbagai perawatan dan kriteria serta definisi tentang kecantikan yang berbeda-beda ini secara tak langsung memberi tekanan tersendiri  dalam diri perempuan. 
 
Menurut penelitian yang dilakukan Dove di 25 negara termasuk Indonesia dengan melibatkan 5006 perempuan ini, mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Ternyata 59 persen perempuan yang turut serta dalam survei mengaku bahwa mereka merasa tertekan untuk menjadi cantik!
 
Penelitian ini juga mengungkapkan bawa 32 persen perempuan mengakui tekanan kecantikan terbesar berasal dari sendiri. Parahnya, 54 persen perempuan setuju kalau mereka sendiri adalah kritikus kecantikan yang terburuk. "Tekanan ini biasanya terjadi karena selalu membanding-bandingkan dengan perempuan lain yang dianggap lebih cantik. Jadi mereka menilai dirinya lebih jelek. Coba pikirkan saat ditanya tentang bagian tubuh mana yang jelek,pasti cepat jawabnya. Sebaliknya, kalau ditanya bagian mana yang disuka pasti susah dijawab," katanya.
 
Selain itu, 12 persen perempuan lainnya menganggap bahwa tekanan tentang kecantikan ini berasal dari masyarakat. Sembilan persen tekanannya berasal dari keluarga dan teman, serta enam persennya berasal dari media. 
 
"Semua perempuan  itu cantik. Jadilah apa adanya, dan seringlah tersenyum. Jangan fokus pada kekurangan, karena kekurangan ini hanya membuat Anda jadi tidak percaya diri," ungkap Tommy Siahaan, fotografer yang juga hadir dalam acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com