Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2013, 14:59 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Pasti sebal ya kalau dikit-dikit harus semprot parfum karena wanginya mudah pudar. Dibanding terlalu sering menyemprotkannya ke tubuh, pasti lebih enak kalau punya parfum yang awet di tubuh. Tetapi jangan langsung beranggapan kalau kesalahan ini terletak pada pilihan parfum yang salah.

Jean Claude Ellena, peracik parfum untuk Hermes mengungkapkan ada tiga hal yang memengaruhi daya tahan parfum.

1. Kulit
Struktur kulit setiap orang pasti berbeda-beda, termasuk juga pori-pori kulitnya. Ellena mengungkapkan bahwa orang yang memiliki pori-pori kulit yang lebih besar akan lebih mudah menangkap butiran partikel parfum. Ini berarti, orang yang berpori-pori lebih besar tak perlu sering-sering menyemprot parfum karena wangi parfum yang disemprot pada pagi hari akan lebih tahan lama.

2. Hidung
Tingkat sensitivitas hidung seseorang juga berbeda-beda. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap aroma dibanding Anda. Mungkin saja orang yang ada di sebelah Anda lebih sensitif dan merasakan wewangian lebih baik daripada Anda sendiri. Jadi terkadang Anda saja yang punya perasaan kalau parfum Anda sudah tak wangi lagi.

3. Jenis parfum
Ellena mengungkapkan bahawa faktor ketiga dan satu-satunya yang bisa dikendalikan adalah jenis parfum yang digunakan. Jika ingin parfum yang bisa tahan lama adalah eau de parfum. Konsentrasi aroma parfum ini lebih kuat dibanding eau de toilette atau splash.

Agar tahan lebih lama, semprotkan eau de parfum di wilayah yang jarang tereskspos udara. Misalnya tengkuk leher atau pergelangan tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com