Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2013, 12:22 WIB
Rahman Indra

Penulis

 

KOMPAS.com — Koleksi batik dengan motif-motif Papua ini dihadirkan desainer Inez Kantahuri dalam koleksinya bertema "Treasure Islands", yang diperagakan dalam ajang Fashionality 2013, di Hotel Hilton Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (29/9/2013).

Khalayak telanjur mengenal batik yang mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Padahal, warisan budaya berupa kain dan corak batik menggurita di seluruh Nusantara. Kain batik membawa ciri khas dan filosofi tersendiri dari daerah asalnya. Kali ini, Inez memilih menuangkan ide dan inspirasi rancangan di atas kain batik khas suku Asmat, Papua.

Motif dekoratif yang diusung terinspirasi dari patung atau hiasan kayu dari daerah setempat dan mengadopsi budaya suku Asmat dalam keseharian, seperti motif burung cendrawasih, tifa, dan kapak batu.

Dalam koleksi batiknya ini, Inez menawarkan busana dengan dominasi warna-warna tanah dan terang, seperti oranye, hijau, dan merah bata, yang berbaur pada gaun mini beraksentuasi pita, gaun panjang dengan bagian rok menyerupai sangkar ayam, kemudian atasan tanpa lengan, serta rok yang diliris mengembang.

Pada salah satu koleksinya, motif patung kayu tergurat begitu kentara dalam ukuran besar dan penuh di seluruh permukaan busana. Pada busana lainnya, motif burung cenderawasih timbul di atas kain warna dasar hitam pada rok berdetail lipit.

Selain gaun dan busana feminin lainnya, Inez juga menghadirkan rok anyaman serta penutup kepala khas Papua.

"Saya menuangkan motif suku Asmat ke dalam batik, yang sebagian batik tulis, ada juga yang cap, dengan tambahan lain, seperti tikar anyaman, batu alam, batu sintetik, dan bulu hias," ujar Inez, di sela-sela peragaan koleksinya.

Menurut desainer yang baru bergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha dan Mode Indonesia (APPMI) ini, motif dari Papua sangatlah menarik dan inspiratif. Baginya, motif-motif tersebut adalah harta yang terpendam dari salah satu pulau di Indonesia yang jarang tersentuh dan terekspos. Oleh karenanya, kali ini ia tergugah untuk mengangkatnya agar penikmat mode Tanah Air mengenal kekayaan budayanya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com