Menurut Ibu anak satu ini, lari merupakan olah raga yang paling gampang diakses siapapun. "Orang yang punya kaki pasti bisa jalan dan lari. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak sanggup lari lantaran malas," katanya saat ditemui di acara Buavita Frutarian di Prive FX Center, Jakarta, Kamis (10/10/13).
Sigi bercerita, awalnya ia hanya iseng saja berolahraga lari karena setelah melahirkan putrinya Maxine Sara (3) badannya mulai "melebar". Akhirnya olahraga tersebut kini ia jalani dengan serius, bahkan Sigi akan mengikuti lomba lari di San Francisco.
"Saya latihan tiga kali seminggu pagi dengan coach, dia yang buat program. Lari itu nggak boleh sembarang, kalau mau serius dan tak mau cidera semua action berbeda," ujarnya.
Banyak manfaat yang ia rasakan dari olahraga lari, salah satunya pola makannya jadi benar dan ia merasa lebih bertanggungjawab akan tubuhnya sendiri.
"Pola makan berubah banget, kalau dulu bisa makan apa saja, dari gorengan sampai junk food, tapi lama kelamaan badan jadi merasa tidak enak. Setelah lari, kondisi tubuh mengikuti dengan sendirinya jadi ada perubahan pola makan, dan tidur juga," katanya.
Ia juga mengimbangi aktivitas fisiknya dengan istirahat yang cukup. "Karena badan pun jadi merasa fresh dan bisa produktif lagi keesokkan harinya. Dengan olahraga teratur, gaya hidup menjadi seimbang," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.