Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astaga.. Demi Karier, Para Ibu Bekerja Takut Cuti Hamil

Kompas.com - 13/10/2013, 18:56 WIB
D. Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber Daily Mail

 

KOMPAS.com – Kebijakan perusahaan yang mengizinkan seorang perempuan untuk cuti selama 3 bulan setelah melahirkan, ternyata ditanggapi oleh 2 dari 3 ibu bekerja sebagai ‘ancaman’ yang bisa menghancurkan karier mereka.

Sebuah survei terhadap 1300 perempuan, yang dilakukan oleh MaternityCover yang dipublikasikan pada laman The Daily Mail, terungkap bahwa 7 dari 10 peserta merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan, saat mereka mengambil cuti hamil.

Walaupun nyaris seluruh perusahaan telah membakukan aturan cuti hamil ini, namun dikarenakan terlalu khawatir akan berdampak buruk pada karier mereka, lebih dari 50 persen peserta mengaku takut untuk mengambil cuti hamil sesuai kurun waktu yang ditentukan, 24 hingga 26 minggu. Maka, tak sedikit para ibu yang memilih kembali bekerja sebelum masa cuti hamilnya usai.

Lalu, hal lain yang terbilang kontroversial adalah 50 persen dari peserta yang mengikuti survei, mereka mengaku bila perusahaan memberikan promosi jabatan yang bertepatan dengan masa awal kehamilan, mereka memilih menyembunyikan kandungannya. Karena menurut peserta, kehamilan dapat mempengaruhi pandangan kolega dan atasan terhadap kemampuan kinerja mereka.

Bahkan menurut tiga dari empat ibu merasa kesempatan memperoleh promosi jabatan mengecil ketika punya anak. Lalu, mereka pun percaya bahwa mereka akan kalah bersaing dengan kolega yang masih lajang. Selain itu, diketahui pula bahwa dua dari tiga peserta merasa penghasilan mereka justru menurun setelah memiliki buah hati.

Kondisi yang sama juga ditunjukkan pada hasil survei yang dilakukan oleh NetMums, di mana lebih dari 50 persen ibu yang bekerja memilih mengakhiri cuti hamil lebih cepat, dengan alasan takut mempengaruhi penilaian dari atasan dan juga mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com