Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2013, 18:02 WIB
Rahman Indra

Penulis

 

 

 

KOMPAS.com — Putus atau mengakhiri hubungan dengan seseorang bisa jadi hal terberat dan susah untuk dilakukan. Apalagi setelah menjalani banyak hal manis, dan sudah berjalan cukup lama. Tetapi, hati kecil berkata lain, si dia bukan orang yang tepat untuk mendampingi Anda waktu nanti.

Bagaimana melepasnya? Bagaimana agar bisa putus dengan baik-baik?

Banyak di antara kita yang menyangsikan untuk bisa putus dengan cara baik-baik karena pasti akan ada yang tersakiti. Ariane de Bonvoisin, penulis buku The First 30 Days Your Guide to Making any Change Easier, memberi masukan bagaimana caranya mengakhiri hubungan dengan cara sebaik dan semanis mungkin.

Pertama, yakinkan diri dulu bahwa inilah keputusan yang sudah bulat dan final. Jangan bermain-main dengan perasaan si dia, dan tentunya Anda sendiri, daripada menyesal di kemudian hari. Kuncinya adalah bagaimana menjadi jujur dan mengatakannya secara langsung kepada diri sendiri sebelum kepada pasangan. Percayalah pada intuisi, apakah hubungan ini berjalan baik dan positif pada diri Anda.

Sekali Anda yakin dan sudah membuat keputusan, jangan ragu-ragu dan bimbang lagi. Yang sering terjadi adalah keraguan dan bimbang menjadi pertimbangan.

Kedua, kesalahan terbesar adalah ketika mengakhiri hubungan dengan pesan pendek, atau pesan via media sosial, apalagi lewat e-mail. Sebisa mungkin, saat benar-benar ingin mengakhiri hubungan, lakukan dengan langsung bertemu dirinya. Bagaimana jika si dia berada di luar kota atau luar negeri ? Sampaikanlah lewat telepon. 

Pertemuan tatap muka bagaimana pun masih menjadi salah satu cara yang elegan dan adil untuk mengabarkan berita yang tidak mengenakan ini.

Ketiga, cukup Anda berdua saja, jangan libatkan orang ketiga, keempat, dan seterusnya. Ini masalah personal yang tidak perlu melibatkan orang lain. Tidak juga sahabat, teman, apalagi orang asing. Dan, jangan lakukan di tempat umum, ini untuk mengantipasi apa yang akan terjadi. Tempatnya bisa di rumah atau yang tidak memungkinkan untuk diinterupsi atau terjadi distraksi. Dan, usahakan dialah orang yang pertama kali tahu, bukan dari orang lain atau teman Anda.

Keempat, jika Anda ingin melakukan sesuatu dengan tepat, maka pilih waktu yang sesuai. Pemilihan waktu ini akan memengaruhi mood Anda dan juga si dia. Mempertimbangkan momen yang pas menjadi sangat penting untuk menjaga hubungan tetap baik walaupun Anda mengabarkan kabar buruk.

Putus seusai kencan atau habis liburan bersama adalah bukan ide yang bagus. Ini hanya akan membingungkan dan membuat sama-sama saling benci.

Kelima, siapkan diri Anda lebih dahulu. Bagaimanapun putus bukan perkara mudah. Apalagi kalau masih ada rasa sayang. Untuk itu sebelum melakukannya, siapkan diri terlebih dahulu.

Ketika menyampaikan alasan untuk mengakhiri hubungan juga jelas, pikirkan ini dulu sebelum memulai percakapan dengannya. Persiapan yang matang akan membuat semua berjalan lancar. Setidaknya, mengurangi rasa sakit yang mungkin nantinya akan hadir belakangan.

Keenam, jelas dan singkat. Jangan bertele-tele dan mengulur-ulur waktu, si dia hanya akan menangkap semua dengan baik begitu penyampaian Anda jelas. Namun, bukan berarti bicara ketus. Hindari sikap saling menyalahkan, anggap saja ini tanggung jawab dan kegagalan bersama. Jelaskan kepadanya bahwa Anda hanya ingin jujur sebelum melangkah terlalu jauh.

Ketujuh, antisipasi reaksinya. Bisa jadi dia akan sangat sedih, marah, dan kecewa. Lebih parah kalau dia tidak mau menerima dan marah-marah. Anda harus siap menghadapi reaksi berlebihan ini. Yang pasti, jangan biarkan percakapan jadi menggantung dan ambigu. Semua harus jelas sebelum akhirnya berakhir.

Kedelapan, pilihannya apakah mantan bisa jadi teman? Ini pilihan sulit. Ada di antara mereka yang berharap, ketika menjadi teman suatu saat bisa kembali menjadi kekasih. Ada juga yang tak bisa move on kalau si dia masih ada di sekitar. Ambil jalan tengahnya, biarkan waktu yang menjawab, jangan memaksakan diri untuk menjadi teman. Biarkan mengalir dan jalani hidup masing-masing.

Sumber: sofeminine

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com