Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2013, 10:16 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com — Pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas, Gusti Raden Ajeng Nurabra Juwita, BSc, akan menjadi pesta pernikahan yang paling spesial. Pernikahan putri yang disapa GKR Hayu dengan dengan Angger Pribadi Wibowo, SIP, MA, akan segera digelar pada hari Rabu (23/10/2013) mendatang di Yogyakarta.

Banyak hal-hal menarik seputar "The Royal Wedding" versi keraton. Tak cuma berbagai prosesi adat saja yang berbeda dengan pasangan pada umumnya, tapi juga undangan yang disebar. Kalau biasanya pengantin perempuan lain justru sibuk memilih-milih undangan yang paling cantik dan tinggal duduk manis sampai undangan siap dicetak, GKR Hayu justru mendesain sendiri undangan pernikahannya.

Undangan ini berbentuk seperti sebuah boks. Jika undangan ini dibuka maka akan muncul sketsa sepasang pengantin Jawa, lengkap dengan bangsal pelaminan dan dekorasi pernikahan adat Jawa. Boks ini berisi lembaran undangan yang dibuat dalam tiga bahasa, yakni bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan juga bahasa Inggris.

Selain undangan, boks ini juga berisi kartu reservasi kehadiran tamu, swipe card, pin, kartu konsumsi sopir, dan juga kartu parkir. Kartu reservasi online ini berisi delapan digit kode reservasi yang harus didaftarkan di website www.kratonwedding.com. Cara ini diharapkan bisa memudahkan para tamu untuk melakukan konfirmasi kehadiran.

Sedangkan swipe card berfungsi untuk menggantikan buku tamu. Kartu ini akan digesekkan di alat penerimaan tamu saat acara berlangsung sehingga tamu tak perlu lagi antre untuk mencatat namanya di buku tamu. Setelah kartu digesek, alat ini akan mengeluarkan selembar kertas yang bisa ditukarkan dengan suvenir. Selain praktis, sistem ini juga lebih efektif untuk menjaga keakuratan dan kebenaran database di buku tamu. Pin (bros) juga harus dipakai para tamu sebagai tanda bahwa mereka benar-benar diundang ke acara pernikahan ini, sekaligus sebagai bentuk penghargaan terhadap acara ini.

Desain undangan pernikahan putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menunjukkan passion dan ketertarikan mempelai wanita pada dunia teknologi. Putri kelahiran Yogyakarta, 24 Desember 1983, ini sudah sejak dulu menyukai dunia teknologi. Ia bahkan sempat mengecap pendidikan teknologi di Steven Institute Of Technology, Amerika, dan juga Bournemouth University, Inggris.

Selepas kuliah, perempuan berparas ayu ini juga sempat bekerja di berbagai perusahaan yang berlatar belakang pengembangan informasi teknologi, Microsoft Indonesia, dan juga bekerja di perusahaan game, Gameloft Indonesia, dan Tepas Tandha Yekti (pusat data dan informasi Keraton). Kepiawaian dan ketertarikannya akan dunia teknologi ini secara tak langsung membuktikan bahwa sebenarnya perempuan juga bisa dan sanggup untuk bekerja di bidang yang didominasi pria ini.

Sumber: Kratonwedding.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com