Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permainan Hitam Putih Menyatukan Koleksi Tiga Perancang Indonesia

Kompas.com - 21/10/2013, 16:25 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

 

KOMPAS.com - Program Indonesia Fashion Forward yang digagas oleh Jakarta Fashion Week, kembali mencetak prestasi. Tahun ini, mereka berhasil mengirim empat desainer lokal untuk unjuk karya di Paris Fashion Week 2014 yang terselenggara bulan lalu. Selain itu, program ini juga sukses membawa para perancang busana tanah menembus pasar Asia dan Eropa.

Sebenarnya tidak ada salahnya dengan sebutan “Jago Kandang”, sebab Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 200 juta penduduk. Sehingga, bila seorang perancang berhasil menjangkau seluruh pasar yang ada di tanah air, pencapaian tersebut tidak bisa dianggap remeh. Tetapi, berhasil mendobrak pasar mancanegara, adalah kesuksesan yang patut dibanggakan.

Melihat potensi perancang lokal dalam mengolah talenta dan memproduksinya menjadi karya dalam wujud busana yang menjual, membuat penyelenggara Jakarta Fashion Week percaya diri untuk ‘mengangkat’ para desainer ini ke hadapan dunia. Diantara perancang yang tergabung dalam Indonesia Fashion Forward, empat diantaranya terpilih untuk tampil di pusat mode Paris.

Toton, Yosafat Dwi Kurniawan, Major Minor, dan Tex Saverio menjadi perwakilan bangsa di ajang pekan mode Paris. "Program inkubasi yang menyiapkan mereka lebih matang untuk bisa menuju pasar internasional. Dan dukungan pemerintah membantu terwujudnya program ini," ujar Svida Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week, sebelum pagelaran busana Fashion Forward 1 dimulai.

Saat pagelaran busana berlangsung, sesi pertama menghadirkan koleksi dari Major Minor yang digawangi oleh Ari Saputra, Ineke Margaret dan Ambar Pratiwi. Motif cetak pada busana menghidupkan nuansan hutan hujan dengan pepohonan berwarna alam. Agar memancarkan nuansa mewah, maka sentuhan gemerlap pun diguratkan pada siluet busana. Ragam gaun bergaya longgar dan kasual mewujudkan ekspresi liberalisme. 

Pada koleksinya kali ini, Major Minor tak banyak melibatkan dekorasi sebagai ornamen hiasan, mereka berkonsentrasi pada struktur dan arsitektural busana di bagian pinggul dan bahu. Yang menarik adalah perpaduan motik Batik Van Zuylen dengan kain ikat. Metode ini berhasil memancarkan visualisasi kekayaan budaya Indonesia dalam porsi yang layak.

Gelaran pun berlanjut menampilkan Friederich Herman, sosok wania modern yang tangguh menjadi inspirasi koleksinya kali ini. Impresi sporty dan kasual dipadukan secara dinamis lewat struktur dan gaya rancang kekinian. Dominasi warna hitam dan putih, menjadi kontras tren yang menarik untuk disimak. 

Bagi perempuan yang kurang gemar dengan palet lembut, Friedriccherman menghadirkan rancangan blouse dan trousers dengan panel yang mudah dipadupadankan. Kemudian, pilihan outwear dengan gaya longgar modern. Keseluruhan koleksi menggambarkan nuansa segar, pragmatik dalam kesederhanaan yang minimalis. 

Sesi paling bungsu diisi oleh Jefry Tan yang menguraikan koleksi dengan atribut gaya berupa jaket dan blazer. Kali ini, sentuhan maskulin diterapkan pada figur perempuan yang feminin. Berturut-turut, rok bervolume maxi, jaket yang sturuktural, mantel, dan lainnya bergulir dengan material dasar sutra yang memanipulasi bahan kulit agar tampak ‘ringan’.

Di akhir pagelaran, Jefry Tan memberikan kejutan lewat padu-padan busana menyerupai rok yang padat akan detil ruffles. Ternyata, koleksi yang satu ini menerapkan efek ganda, sebab sesungguhnya ‘rok’ tersebut adalah sepasang celana!

Ketiga desainer ini sukses menguraikan perbedaan ide, untuk kemudian menyatu dalam ‘benang merah’ berupa permainan warna hitam putih, yang memang kini sedang digandrungi sebagai tren di penghujung 2013. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com