Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodok Beracun Ini Diolah Jadi Aksesori Fashion!

Kompas.com - 22/10/2013, 10:38 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, kodok adalah binatang yang sangat menjijikan. Kulitnya yang bertotol-totol dan kasar mungkin saja jadi penyebab utama yang membuat orang jijik melihat binatang amfibi ini. Namun di tangan Monika Jarosz, kodok ini menjadi aksesori yang unik dan cukup menggemaskan.

Melalui lini aksesori-nya, Kobja, Monika menciptakan sebuah tren mode aksesori baru yang dibuat menjadi tas kulit dan dompet kodok untuk para fashionista. Dan nampaknya dompet serta tas kodok ini bisa dengan cepat menggantikan beragam aksesori yang terbuat dari kulit buaya dan ular. Tren ini berkembang cepat di Australia dan Eropa, bahkan beberapa desainer papan atas di Eropa, khusunya Polandia, sangat menyukai ide aksesori ini.

Aksesori kodok ini dibuat dari kulit kodok tebu Australia. Kodok tebu ini sebenarnya tergolong kodok beracun dan tidak tergolong hewan dilindungi. Kodok ini berasal dari Amerika Selatan yang dikirim ke Queensland, Australia untuk mengurangi populasi hama perkebunan tebu sejak tahun 1935. Sayangnya, kodok ini terlalu cepat berkembang sehingga membuat populasinya bertambah banyak terlalu cepat.

Melihat hal tersebut Monika pun memutuskan untuk membantu mengurangi populasi kodok ini dengan dijadikan sebagai bahan aksesori kulitnya.

Di dalam websitenya, Monika mengaku bahwa ia membutuhkan waktu cukup lama untuk melahirkan karya-karyanya yang semuanya terbuat dari kulit kodok dengan proses pengerjaan yang detail. Bahkan untuk satu pembuatan tasnya, harus melalui 14 tahapan proses agar mendapatkan produk aksesori kulit yang terbaik.

Selain tas dan dompet kulit, ia juga membuat kodok-kodok ini menjadi ikat pinggang, gelang, clutch, dan tas. Namun aksesori kodok ini tak seperti kebanyakan aksesori kulit lain yang keseluruhan bagiannya terbuat dari binatang yang sudah dikuliti. Justru, aksesori ini masih menampilkan kodok utuh yang digunakan sebagai fokus utama dari detailnya. Kodok ini ditempelkan pada bahan-bahan lain seperti bulu-bulu, rantai atau kulit sebagai hiasannya.

Setelah dikeringkan, kodok ini diberi warna-warna sesuai keinginan. Monika sendiri melakukan proses pewarnaan kodok di Millau,Paris, dan menyelesaikan semua prosesnya di Paris. Sebenarnya menggunakan kulit kodok sebagai bahan utama bukanlah hal yang baru di dunia fashion. Namun rupanya, kreasi desainer aksesori dari Polandia ini sudah mulai diperhatikan pengamat mode dunia.

Foto-foto lengkap aksesori dari kodok bisa dilihat di kompas images

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com