Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2013, 16:22 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Tak juga mendapat momongan bisa menjadi problema besar bagi pasangan suami istri yang sudah lama menikah dan mendambakan kehadiran anak. Ditambah lagi omongan dari "kanan-kiri" yang menanyakan mengapa tak juga hamil. Bagaimana agar hubungan suami istri tetap harmonis?

Nia (34), bukan nama sebenarnya, sebenarnya sudah bersikap pasrah dan ikhlas di usia perkawinannya yang menginjak tahun keenam ini ia masih belum juga merasakan tanda-tanda kehamilan. Doa tak kunjung putus ia panjatkan, berobat ke sana kemari ia lakoni, tetapi hasilnya masih juga nihil.

Kendati Nia dan sang suami mencoba bersikap santai dengan kondisi tersebut, mereka masih harus menghadapi pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya. Belum lagi saran untuk berobat ke dokter sampai pengobatan alternatif untuk hamil. "Lama-lama jadi tertekan juga dengan kondisi ini," curhatnya di blog pribadinya.

Apa yang dialami Nia juga dialami oleh jutaan pasangan lain yang kesulitan untuk hamil. Rasa kecewa, sedih, dan bertanya-tanya mengapa Tuhan tampaknya belum mau mengabulkan permohonan kerap menghantui.

Kehadiran anak tak dipungkiri akan menambah kebahagiaan suami istri. Tetapi menurut psikolog Melly Puspita Sari, NLPm, pasangan suami istri harus bisa menerima kenyataan dan saling menguatkan.

"Ajak pasangan untuk duduk, ngobrol dulu untuk membereskan batin. Sampaikan bahwa meski kita memiliki kekurangan yakni belum punya anak, tapi kita juga banyak kelebihan,' kata Melly.

Istri juga harus mengingatkan suami, bahwa belum bisa hamil bukanlah alasan suami untuk tidak lagi mencintai istrinya. "Katakan pada suami, ketika saya tidak bisa melahirkan, itu bukan pembenaran suami boleh menyia-nyiakan istrinya," kata psikolog yang juga menulis buku The Miracle of Hug ini.

Kesulitan hamil tidak melulu karena faktor istri. Bisa saja yang memang mandul adalah pihak laki-laki. "Kalau memang ternyata tidak bisa hamil karena faktor suami, sampaikan bahwa Anda tetap bahagia menikah dengannya," sarannya.

Daripada bersikap putus asa, Melly menyarankan agar pasangan memeriksakan diri ke dokter. Apalagi saat ini teknologi kedokteran bagi pasangan yang infertil sudah semakin maju sehingga peluang kehamilan lebih besar.

Saling menguatkan

Melly menyebutkan pasangan yang sulit memiliki anak juga harus menghilangkan emosi-emosi negatif. "Tidak perlu merasa iri jika melihat orang lain menikah langsung hamil. Jangan-jangan rasa iri itu yang membuat kita bermasalah," ujarnya.

Urusan anak adalah urusan Tuhan. "Persoalannya terkadang kita mendikte Tuhan dan protes mengapa tetangga yang pengangguran anaknya sampai lima, sementara Anda tak juga hamil," imbuhnya.

Ia juga meminta agar tak terlalu mendengarkan pendapat orang lain. "Memang kalau kita belum matang kita akan selalu sakit hati mendengar omongan orang. Ini justru merepotkan diri sendiri," ujarnya.

Menguatkan komunikasi dengan suami istri, menurut Melly, akan membuat Anda berdua menjadi tim yang kuat. "Kita harus berlatih untuk bicara yang efeknya bisa membuat orang lain akhirnya memiliki energi baru," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com