Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2013, 10:18 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis


KOMPAS.com –
Di balik beragam produk mode yang tersedia di butik atau departement store, ada tangan-tangan kreatif lulusan sekolah mode. Salah satu sekolah mode yang banyak menghasilkan desainer terkenal adalah ESMOD.

ESMOD yang berpusat di Perancis ini juga memiliki cabang di Jakarta. Ratusan lulusan dari sekolah ini bukan hanya bekerja di dunia yang berkaitan dengan mode, sebagian bahkan membangun merek sendiri.

Pada ajang Jakarta Fashion Week 2014, lima desainer alumni ESMOD Jakarta ikut menampilkan rancangannya. Kelima desainer tersebut adalah Imelda Kartini, Sisca Tjong, Silvy Dwianti, Sere Marini Simanjuntak, dan Shanaz Soraya.

Masing-masing desainer muda ini menampilkan 10 outfit koleksi dengan tema berbeda. Seperti Shanaz Soraya yang mengusung brand “NEZ” dengan persembahan koleksi siap pakai yang terinspirasi dari cuaca Indonesia yang sering tak terduga, seperti hujan atau panas.

Dengan bertemakan “Pop Romance”, ia memadu padankan warna pop (warna neon) sebagai sentuhan warnanya dan monochrome yang menjadi warna utama dari rancangannya kali ini. Penggunaan teknik fold dan pleats yang ditekankan dengan potongan asimetris yang kuat.

“Warna-warna neon itu dibungkus dengan warna monocrome agar tidak terlalu mencolok, sehingga terlihat fresh,” papar Shanaz saat konferensi pers yang berlangsung di Fashion Tent Media Center, Senayan City, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Sentuhan manik-manik warna-warna pop pun melekat pada koleksi ini, dan memberikan efek bak rintikan air hujan. Material kain yang dipakainya pun cukup simpel, yakni sutera, katun, dan linen.

Selanjutnya ada Sere yang mengusung brand “Se..” dengan tema “Constructin Dream”. Ia mengaku terinspirasi oleh sebuah mimpi yang tak terbatas galaksi impian itu sendiri. Permainan teknik drapping pada busana menonjol, serta pencampuran digital print menggambarkan mimpi-mimpi itu sendiri yang tak terbatas.

Lalu, dilanjutkan dengan koleksi milik desainer muda lulusan ESMOD 2012 Silvy yang membawa brand “VY” dengan tema “City In The Galaxy”. Ia terinspirasi dari urban streetstyle yang belakangan ini semakin tren dan mudah dinikmati melalui media sosial.

Dengan memakai teknik tie dye (Shirobi), block cutting dan dengan sedikit sentuhan detail manik-manik membuat motif baru dalam koleksinya tersebut.

Kemudian dilanjutkan oleh Sisca Tjong, yang mengangkat tema “Neo Mythologism”, yaitu mitologi kuno yang diterjemahkan ke nuansa yang lebih modern. Koleksinya sekarang terinspirasi dari elemen-elemen mitologi kuno yang direpresentasikan dalam motif, bentut, dan siluet klasik dengan penggunaan material bahan kain bludru, tule, dan chiffon. Permainan siluet body fit kental pada rancangannya kali ini.

Pada show terakhir, Imelda Kartini mengunsung tema “Concettismo” yang mengangkat fantasi peradaban jaman baroque. Ia banyak mengangkat motif baraque classic, permainan warna merah, emas muda dan dusty pink dalam motif serta bordir.

Penggambaran klasik sendiri ia tuangkan lewat detail liukan-liukan pada gaun rancangannya, serta sisi modernisasinya terpancara melalui teknik geometris yang ditampilkan. Bahan yang digunakannya pun mengekspresikan inspirasinya, seperti bahan shatung silk, tuller bordir, dan bahan full payet yang bermotif.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com