KOMPAS.com – Bila mengamati fesyen dari selasar luar lampu sorot, memang terlihat begitu hingar dengan glamorama dan barisan insan mode mengenakan busana dari tren terdepan. Akhirnya pandangan bahwa dunia fesyen lekat dengan dunia gemerlap, jadi begitu terpatri dalam pikiran publik pada umumnya. Padahal, itu salah besar!
Meraih sukses dan menorehkan prestasi di dunia fesyen tidak segampang yang orang kira, baik sebagai model, desainer atau bahkan pengarah gaya. Seperti profesi lainnya, dunia fesyen pun menuntut kemampuan yang inovatif, dan tekad yang kuat.
Seperti yang diungkapkan oleh Hans Ubbink, menurut perancang asal Belanda ini, seorang desainer yang baik itu seharusnya tidak asal ikut tren. "Desainer itu tidak boleh ikut tren yang ada. Sebaliknya, Anda harus menciptakan tren Anda sendiri," jelas Hans saat konferensi pers di Jakarta Fashion Week 2014, Senayan City, Kamis (24/10/2013) lalu.
Selanjutnya, Hans menuturkan bahwa seorang desainer yang baik seharusnya mengikuti kata hati dan menonjolkan ciri khas-nya pada para konsumen. "Semua yang dibuat dengan sepenuh hati akan menghasilkan karya yang luar biasa. Percayalah kalau sudah begini, Anda akan menemukan banyak konsumen yang punya visi misi serta gaya busana yang sama dengan Anda. Dan merekalah yang akan menjadi konsumen Anda, bukan sebaliknya," paparnya.
Desainer yang juga menampilkan karya-karyanya di Jakarta Fashion Week 2014 ini, memberikan sedikit trik bagi generasi muda yang tengah merintis karier sebagai perancang busana. Menurut Hans, sebenarnya tugas penting seorang desainer adalah menciptakan busana yang nyaman dan membuat si pemakai seperti "berada di surga".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.