Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2013, 11:07 WIB

Kompas.com- Priscilla Yong terobsesi pada kesempurnaan. Ia selalu tampil percaya diri dengan senyum merona. ”Saya suka geregetan kalau lihat perempuan enggak menjaga diri,” katanya.

Awal November lalu, Priscilla mempertontonkan kepiawaiannya mempercantik wajah dengan teknik sulam alis. Ia menyulam alis 105 orang tanpa henti di Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dari normalnya dibutuhkan waktu 1,5 jam per orang, Priscilla memperpendek waktu menjadi 1,5 menit. Peserta yang ingin disulam alisnya secara gratis pun membeludak.

”Butuh tenaga dalam nih. Jika punya niat sungguh-sungguh pasti punya tenaga luar biasa. Enggak sampai tiga jam sudah beres dan semua puas,” ujar Priscilla yang kemudian ganti kostum gaun hijau muda saat menerima piagam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atas aksinya mempercantik massal tadi.

Priscilla memang ahli sulam alis yang membuka klinik kecantikan di Kelapa Gading dan Bekasi. Sebagian dari keuntungan menekuni bisnis kecantikan itu rutin ia sumbangkan untuk pendirian dan operasional sebuah sekolah di Harapan Indah, Bekasi. Sekolah yang dirintis sejak lima tahun lalu itu dinamai TK Karakter Smash alias Siap Menjadi Anak Sekolah Handal.

Lewat TK tersebut, Priscilla membantu lebih dari 50 anak kurang mampu yang sebagian di antaranya autis. ”Tuhan sudah memberi saya kelebihan. Saya ingin membantu apa yang saya bisa,” tambah Priscilla.

Alis Brad Pitt

Priscilla mulai tertarik menekuni teknik sulam alis sejak lima tahun lalu. Dengan bekal pengalaman modeling dari usia belasan tahun, ia membesarkan klinik sulam alis tersebut dari nol dengan dirinya sendiri sebagai model. Bentuk lengkung alis dan warna bibir tidak dipungkiri menjadi faktor penentu kemenarikan wajah. ”Sulam alis tergantung bentuk muka, kebiasaan, dan selera,” ujar Priscilla.

Bagi sementara orang, bentuk alis tertentu bahkan dipercaya bisa membawa hoki atau peruntungan tersendiri. Lengkung alis yang mengarah ke atas diyakini mendatangkan rezeki melimpah. Tak hanya kaum perempuan, sulam alis dan sulam bibir mulai digemari konsumen pria.

Sebagian di antara pasien pria ini tertarik memiliki lengkung alis seperti Brad Pitt yang tebal dan memberi kesan jantan. Mereka juga mengingini sulam bibir yang bisa menghilangkan warna hitam akibat merokok.

Pasien perempuan menggemari sulam alis karena tidak pudar ketika terkena keringat, berenang, atau tidur. Dengan alis hasil sulaman yang bisa bertahan hingga sekitar satu tahun itu, mereka bisa tampak cantik tanpa alis botak ketika bangun di pagi hari.

Menggunakan tinta hitam dari bahan herbal bunga lili, jemari Priscilla membuat irisan serat-serat halus serupa rambut alis. Satu per satu jalinan serat-serat halus itu membentuk lengkung alis alami seperti keinginan konsumen.

Pasien harus dibius lokal sebelum kemudian menjalani sulam alis dan sulam bibir. ”Tidak bengkak sama sekali karena hanya kulit permukaan yang disulam,” kata Priscilla sambil menunjukkan pisau sulam atau embroidery pen berujung runcing.

Klinik sulam alis dan bibir di Jakarta memang semakin menjamur. Teknik sulam diminati karena tidak bersifat permanen. Jika bosan, pasien dengan mudah bisa mengganti bentuk lengkung alis yang baru.

Priscilla belajar teknik sulam alis di Malaysia, Singapura, dan Belanda. Ia memadukan beragam teknik berbeda dari tiga negara itu dan melahirkan modifikasinya sendiri. Pasien yang ingin menengok bentuk alis atau warna bibir indah ala Priscilla cukup melihat langsung pada sang ahli sulam. Di dua klinik kecantikan miliknya, Priscilla memilih melayani sendiri seluruh peminat sulam.

Awet cantik

Meskipun sudah memiliki dua putri—yang sulung sudah menjadi mahasiswi fakultas kedokteran—Priscilla tetap tampil muda. Resep awet cantiknya sederhana, yaitu jus buah wajib diminum pada pagi dan malam hari. Makan sesering mungkin, tapi tidak dalam porsi banyak. Nasi tak lagi menjadi menu wajib. Minuman manis dan bersoda ia hindari. Kopi pun diseruput tanpa gula.

Lahir dan besar di surga bertabur makanan enak di kawasan Jembatan Lima, Jakarta Barat, Priscilla sesekali masih ”nakal” menyantap makanan berlemak seperti babat. ”Cantik itu yang penting kulit bersih. Tidak tampak lusuh. Saya di rumah pakai celana pendek dan kaus, tapi tetap tampil bersih. Setidaknya pakai bedak. Enggak bisa kalau tampil kayak bangun tidur,” katanya.

Selain menjaga pola makan, tidur harus cukup. Pikiran dijaga agar tetap bahagia. Hati yang terus gembira dan tidak bersungut-sungut, menurut dia, menjadi obat mujarab supaya hidup selalu berwarna.

”Saya senang melihat orang percaya diri dengan alisnya. Kepuasan buat saya. Kalau mau sukses harus percaya diri dengan apa yang kita lakukan,” kata Priscilla.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com