Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2013, 11:41 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com — Tidak semua orang memiliki keberanian dan kemampuan untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya kepada orang lain secara lisan. Khawatir orang tersebut salah paham atau tersinggung menjadi alasan utama mengapa seseorang lebih suka menyimpan unek-uneknya dalam hati.

Sebagai orangtua, terkadang kita juga tidak bisa memahami dengan baik apa yang sedang dirasakan oleh anak. Jangankan perasaan anak-anak, mengetahui dan memahami perasaan pasangan saja tidak mudah.

Padahal, komunikasi di dalam keluarga adalah syarat yang tak boleh diabaikan. Agar komunikasi terjaga dengan baik, psikolog Ratih Ibrahim menyarankan adanya sesi mencurahkan hati masing-masing.

"Setidaknya sekali dalam sebulan, keluarga dapat menciptakan suasana kumpul bersama untuk mencurahkan perasaan masing-masing. Jika melalui omongan terasa sulit, alternatifnya bisa melalui tulisan," ujarnya dalam acara Sariwangi Tea Camp pekan lalu.

Lewat tulisan, biasanya seseorang bisa lebih jujur dalam mengungkapkan perasaan hati dibandingkan jika diungkapkan secara verbal.  

"Melalui tulisan, perasaan hati yang ditutupi oleh senyuman atau tawa itu bisa terungkap. Tulisan yang dibuat oleh masing-masing keluarga bisa menumbuhkan ikatan keluarganya lebih kuat," imbuhnya.

Kehangatan dalam keluarga juga dapat tercipta jika Anda sebagai orangtua ikhlas dalam menjalani perannya, baik peran sebagai orangtua maupun pasangan suami-istri. Misalnya, seorang anak yang menuliskan perasaannya tentang ibunya yang cerewet, maka sang Bunda tidak boleh tersinggung, tetapi alangkah baiknya jika bisa menanggapinya sebagai cerminan diri.

"Seorang ibu memang harus cerewet, tetapi jangan juga terlalu galak. Apalagi kalau cerewetnya dibarengin sama tindakan cubitan atau pukulan, maka yang tercipta di benak anak hanya rasa sakit dan terluka pada jiwa mereka," katanya.

Itu sebabnya, selain lewat tulisan, curahan hati kasih sayang juga harus ditunjukkan lewat perbuatan. Seperti lewat sentuhan, sapaan, dan komunikasi nyata.

"Sentuhan atau obrolan nyata yang terjadi di dalam keluarga jauh lebih baik daripada ungkapan lewat virtual (contohnya lewat emoticon di handphone). Walau sama-sama menunjukkan kasih sayang, tindakan secara nyata itu lebih baik," ucapnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com