1. Menyisir dari akar ke ujung
Secara alami, Anda pasti melakukan hal ini setiap harinya. Menyisir dari bagian paling atas kepala (akar rambut yang menyentuh kulit kepala) dan ditarik sampai bagian ujung rambut.
Seharusnya, Anda tak perlu menyisirnya dari akar dan ditarik sampai ujung karena ini akan menyebabkan folikel rambut rusak. Mulailah menyisir dari bawah ke atas. Sisir rambut beberapa sentimeter dari bagian ujung rambut, kemudian lepas sisir. Kemudian uraikan bagian yang kusut dan sisir perlahan, lepaskan lagi. Naik lagi beberapa sentimeter ke rambut atas, kemudian sisir lagi ke atas sampai bagian akarnya. Ini dilakukan untuk menghindarkan rambut terlalu tertarik, kusut, dan patah.
2. Menyisir saat basah
Serat rambut bisa terisi dengan uap air dan menyebabkan rambut jadi menegang. Akibatnya, rambut jadi lebih lemah dan mudah patah. Menyisir saat rambut masih basah hanya akan memperparah kondisi kerontokan dan kerusakannya. Karena itu, biarkan rambut kering sebelum disisir.
3. Menyisir dengan sisir besar ("paddle brush")
Paddle brush atau sisir dengan bentuk yang kotak besar dan gigi besar ternyata memberi tekanan yang terlalu keras dan besar untuk rambut. Akibatnya, rambut jadi mudah rontok.
4. Terlalu banyak menyisir
Mungkin saja, Anda beranggapan bahwa jumlah sisiran yang banyak akan membuat rambut jadi lebih halus dan mudah diatur. Salah! menyisir rambut terlalu sering dan lama justru akan membuat kerusakan jadi lebih parah dan banyak. Sebaiknya, fokuslah pada kualitas menyisir dan jumlah sisirannya.
5. Sisir kotor
Sama seperti kuas make-up, sisir juga harus sering-sering dicuci. Minimal cucilah sisir seminggu sekali. Dengan mencucinya, paling tidak residu produk rambut sebelumnya tak akan kembali menempel di rambut.