Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2013, 15:04 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com -
Hampir setiap ibu berharap bisa mendandani anak perempuannya atau tampil kembar dalam pakaian yang senada. Sayangnya tidak semua angan itu bisa terwujud karena cukup banyak anak yang menolak setiap baju yang dipilihkan ibunya. Mereka hanya mau memakai baju yang itu-itu saja untuk setiap acara.

Sikap keras kepala tersebut biasanya lebih banyak dimiliki anak perempuan. Anak laki-laki umumnya bersikap pasrah terhadap setiap pilihan ibunya. Sebaliknya anak perempuan terkadang ingin memilih pakaiannya sendiri yang belum tentu cocok dengan acara yang akan dihadiri.

Menurut Hanifa Ambadar, seorang fashion blogger, adalah tugas orangtua untuk membantu anak-anak mereka berpakaian rapi dan pantas. Tetapi ia tidak menyarankan jika orangtua terlalu mengendalikan apa yang akan dikenakan anak.

"Biarkan anak memilih baju sendiri, tetapi dalam batasan yang sudah kita tentukan. Kebiasaan memilih baju sendiri juga akan membuat anak lebih kreatif dalam hal padu padan," katanya dalam acara bincang-bincang Kids Personal Grooming di acara Jakarta Kids Festival di mal Kota Kasablanka Jakarta (23/11/13).

Dalam menentukan batasan, orangtua bisa memulainya dengan mengatur lemari anak. Susun pakaian berdasarkan jenisnya, misalnya baju sekolah di lemari bawah, baju tidur atau baju rumah di bagian tengah, dan baju pergi di rak gantungan.

"Jelaskan pada anak pengelompokan baju tersebut, sehingga saat ia akan diajak bepergian ke mal misalnya, ia tahu harus mengambil dari bagian lemari mana," ujar ibu dua anak ini.

Selain itu, secara berkala sortir pakaian anak yang sudah kesempitan, sobek, atau tidak mau dipakai lagi. Dengan demikian anak tidak lagi mengambil baju yang kebetulan menjadi favoritnya tetapi sudah sempit.

Agar pakaian yang dipilih anak tidak terlalu "tabrak motif", orangtua juga bisa mengajarkan kiat padu padan sederhana. Misalnya, kalau memakai atasan kotak-kotak, maka sebaiknya bawahannya polos. Atau memadukan warna terang dengan warna netral, dan sebagainya.

Untuk acara khusus yang membutuhkan pakaian tertentu, misalnya di acara pesta perkawinan yang mengharuskan setiap anggota keluarga memakai seragam, sebaiknya anak dikondisikan sejak jauh-jauh hari.

"Kasih tahu ke anak nanti kita akan datang ke acara pesta pernikahan dan akan memakai baju kebaya, misalnya. Dengan begini pada hari-H anak tidak kaget dan menolak baju yang sudah disiapkan," sarannya.

Dengan mengijinkan anak memilih baju sendiri, berarti orangtua telah mendukung kemandirian anak, mendorong kreativitasnya, anak juga bisa bangga karena memiliki gaya sendiri.

"Biarkan saja anak memilih baju sendiri, yang penting ia happy. Anak juga perlu diajari untuk membuat keputusan, dan kita sebagai orangtua perlu menghargai pilihan anak. Yang penting anak tampil rapi, bersih, dan sesuai dengan tempat yang akan didatangi," imbuh Tenik Hartono, pemimpin redaksi majalah AyahBunda pada kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com