Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2013, 18:49 WIB

KOMPAS.com — Sentuhan memang bentuk komunikasi yang sudah dipelajari setiap manusia sejak lahir. Ketika mulut belum dapat berbicara dan otak belum mampu menangkap bahasa lisan, belaian lembut seorang ibu merupakan bahasa cinta universal yang dapat dimengerti oleh setiap bayi.

Bagaimana halnya dengan orang dewasa? Lebih kompleks dari bahasa cinta yang dimengerti oleh seorang bayi. Bentuk sentuhan pada orang dewasa merupakan salah satu cara berkomunikasi dalam kesenyapan. Sentuhan bisa menjadi alternatif cara menyatakan simpati, upaya menularkan semangat positif, serta ajakan untuk melakukan sesuatu. Kian dekat intensitas hubungan, maka semakin bervariasi pula bahasa yang bisa disampaikan lewat sentuhan.

Dalam bukunya Anatomy of Love, ahli antropologi Helen Fisher menjelaskan pentingnya peranan sentuhan dalam memelihara kedekatan emosi di antara dua individu. Menurut Fisher, kulit manusia seperti padang rumput yang tiap-tiap ujung helai sarafnya cukup sensitif menerima rangsangan apa pun. Sentuhan seringan apa itu mampu menggoreskan kenangan, baik yang bersifat positif maupun negatif, ke dalam otak manusia.

Menurut Fisher, pasangan yang menahan diri untuk tidak saling melakukan kontak fisik sama sekali pada akhirnya terancam kehilangan ikatan emosional di antara mereka. Yang dimaksud dengan sentuhan dalam hal ini tidak melulu dikonotasikan sebagai kontak fisik yang bersifat seksual, termasuk di dalamnya bentuk sentuhan sederhana seperti tepukan pada bahu, jabatan tangan, ataupun sekadar tindakan mengacak-acak rambut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com