Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Optimis Jadikan Produk Fesyen Lokal Tren Dunia

Kompas.com - 01/12/2013, 17:15 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com – Bagi masyarakat Indonesia, berpenampilan sesuai tren teranyar sudah menjadi gaya hidup sehari-hari, terutama para kaum perempuan. Lewat fashion, seseorang dapat ‘menunjukkan’ status sosialnya pada orang lain, tak peduli kenal atau tidak. Berangkat dari perilaku masyarakat urban tersebut, sepantasnya perkembangan fesyen di Indonesia terus dikembangkan agar lebih maju lagi.

Melalui pagelaran Indonesia Fashion Week 2014 yang akan diadakan untuk ketiga kalinya pada tanggal 20-23 Februari 2014 mendatang di Jakarta Convention Center. Terlihat bahwa kemajuan industri fashion Indonesia makin membaik dan mendapatkan banyak dukungan dari pihak pemerintah. Karenanya, demi mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kiblat mode di tahun 2025,  industri fashion di tanah air kian gencar mempromosikan produk-produk hasil kreasi perancang dan perajin lokal.

“Katanya 2025 nanti kita mau menjadi negara yang sejahtera lewat peran era ekonomi kreatif, yang bisa membawa kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dari 15 industri kreatif, fashion adalah salah satu industri yang memberikan kontribusi besar untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Fesyen juga punya komitmen supaya Indonesia menjadi pusat mode dunia,” papar Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week 2014 saat memaparkannya di acara Breakfast Meeting di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Oleh karenanya, untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan pula ikon fesyen agar bangsa ini bisa menciptakan satu tren yang selanjutnya diikuti oleh dunia. Caraya seperti apa? IFW bersama empat Kementerian nasional sudah melahirkan konsep blue print, ini merupakan langkah awal nyata dari dukungan pemerintah untuk memajukan industri mode lokal. 

“Strategi dari blue print ini dasar awalnya adalah membangun fondasi bagi pelaku industri yang berpijak pada kekuatan lokal dan kepedulian terhadap lingkungan. Yang kita bangun adalah inovasi dan branding,” imbuhnya.

Lalu, bagaimana cara untuk mencapai tujuan yang disasar? IFW bersepakat memajukan ready to wear craft fashion. Karena kebanyakan di daerah punya begitu banyak kemampuan kerajinan tangan.

“Ini merupakan grup strategi dari blue print tadi, makanya kita mau memulai dan memperkuat fondasinya bagaimana kita mengangkat produksi lokal dan memperkuatnya,” jelas Dina optimis.

Lewat bantuan empat kementerian Republik Indonesia, masing-masing kementerian memiliki tugas yang berbeda. Yaitu, kementerian pariwisata ekonomi kreatif, fondasi dari mereka lebih kepada bagaimana mengembangkan trennya. Bagaiamana fashion lokal bisa menjadi tren, bukan cuma orang Indonesia yang memanfaatkan tapi juga ingin mengatakan pada dunia bahwa Indonesia memiliki banyak inspirasi.

“Dan kementerian perindustrian untuk green concept, kementerian perdagangan untuk branding, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk kelompok kerja daerah dan koperasi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com