Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Wanita Modern Harus Makan Lebih Sedikit?

Kompas.com - 05/12/2013, 12:52 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber Shine

KOMPAS.com — Tidak ada senam zumba pada tahun 1965, belum ada hot yoga, crofffit, atau pusat kebugaran yang bertebaran di mal seperti yang sekarang bisa dinikmati para wanita untuk menjaga kesehatan dan berat badannya.

Meski demikian, pada era tersebut, seorang ibu harus mengerjakan banyak tugas domestik, seperti mencuci, memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak. Mereka juga tak banyak duduk diam menonton televisi atau bermain gadget.

Barangkali itu bisa menjelaskan mengapa ada perbedaan berat badan yang signifikan antara para wanita pada era modern ini dan wanita pada 50 tahun lalu.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Mayo Clinic Proceeding, dalam 50 tahun terakhir ini, tingkat aktivitas fisik para ibu menurun drastis. Karena itulah, seharusnya asupan kalori mereka seharusnya juga ikut berkurang.

Para peneliti mengatakan, wanita zaman sekarang mengurangi asupan kalorinya sekitar 1.200-1.500 lebih sedikit setiap minggunya. Ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan yang dibakar bisa menyebabkan kegemukan, bukan hanya pada ibu, melainkan juga anaknya.

"Bukannya para wanita modern diminta untuk mengerjakan lebih banyak pekerjaan rumah, melainkan mereka sebaiknya lebih aktif secara fisik jika ingin memiliki kebugaran seperti wanita dari generasi ibu mereka," kata ketua peneliti Edward Archer dari Universitas South Carolina.

Ia menjelaskan, epidemi obesitas yang saat ini melanda wanita secara global karena aktivitas fisik para wanita terus menurun. "Tubuh manusia sebenarnya didesain untuk aktif bergerak," katanya.

Dalam penelitian yang dilakukannya, terungkap korelasi yang nyata antara obesitas dan penurunan aktivitas fisik. Penelitian itu memang fokus kepada para wanita.

Dampak negatif dari kurangnya perempuan modern bergerak ternyata juga dirasakan bayi dalam kandungannya. Penelitian mengungkapkan, komposisi antara lemak tubuh dan metabolisme janin juga ikut berubah bila si ibu kegemukan.

Ibu yang malas bergerak juga akan menurunkan sifat tersebut kepada buah hatinya. "Ibu zaman sekarang semakin kurang aktif, sedentari, dan kegemukan. Anak-anak mereka pun demikian," katanya.

Padahal, gaya hidup kurang aktif dan kegemukan itu merupakan bibit terjadinya penyakit tidak menular, seperti diabetes, stroke, atau jantung.

Jika tidak sempat ke gym, Anda sebenarnya bisa menambahkan sendiri kegiatan fisik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya banyak berjalan kaki atau berdiri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com