Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi "Lucu" Bukan Jaminan Saat Dewasa Berwajah Menarik

Kompas.com - 10/12/2013, 09:40 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Bayi memang menggemaskan. Tingkahnya yang lucu dan wajahnya yang polos sulit untuk dilupakan. Terkadang, hanya dengan mengingat polah atau ocehannya, Anda bisa tertawa sendiri. Di balik perilakunya yang menggemaskan, ternyata bayi-bayi ini juga menyimpan "misteri". Selain arti tangisannya, masih ada beberapa hal yang bisa jadi belum Anda ketahui tentang bayi.

1. Wajah menarik saat bayi bukan jaminan dewasa juga menarik
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal Infant Behavior & Development mengungkapkan bahwa tidak ada hubungannya antara wajah lucu saat bayi dengan wajah menarik saat dewasa. Penelitian yang dilakukan terhadap 253 mahasiswi ini dilakukan dengan cara membandingkan foto semasa kecil mereka dengan  wajah saat dewasa.

2. Mereka pandai berbagi
Penelitian di University of Washington, 47 bayi diteliti perilakunya. Para peneliti mendistribusikan makanan kepada dua orang. Ketika salah satu bayi menerima lebih banyak makanan daripada yang lain, bayi yang lain akan memerhatikannya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mengharapkan distribusi yang adil.  Para peneliti ini menemukan bahwa bayi yang mengetahui adanya ketidakadilan ini akan memiliki sikap yang suka berbagi.

3. Mereka bisa mengerti kondisi lingkungan
Sebuah studi terbaru dari University of Missouri menemukan bahwa bayi yang berusia 10  bulan mulai mengikuti proses berpikir orang lain. Yayan Luo, seorang profesor psikologi mengungkapkan, "Bayi itu seperti orang dewasa, ketika mereka melihat sesuatu untuk pertama kalinya, ada hal yang mengejutkan mereka, maka mereka akan melihat hal itu dalam waktu yang cukup lama," tambahnya.

Ketika bayi mengalami hal ini maka sudah mengerti adanya perubahan preferensi dan mengerti adanya kejadian di sekitarnya.

4. Mereka punya sifat "rasis"
Anda pasti diajarkan untuk menghargai setiap orang tanpa membedakan warna kulitnya. Namun menurut penelitian di University od Sheffield di Inggris menemukan bahwa bayi berusia tiga bulan ternyata lebih rasis. Mereka menunjukkan perilaku yang berbeda terhadap wajah dengan ras yang berbeda.

5. Mereka bisa mengenali nada lagu
Para peneliti dari Brigham Young University menemukan bahwa bayi lima bulan mampu mengindentifikasi nada lagi yang berbeda, misalnya nada sedih, gembira, lagu lambat atau cepat.  Dengan kata lain, ketika mereka mendengarkan lagu gembira, maka mereka akan bertepuk tangan. Ketika memainkan lagi sedih maka mereka akan memalingkan muka.

6. Mereka bisa membedakan baik dan buruk
Tanpa disangka bayi sudah mulai memiliki tingkat moralitas yang tinggi pada usia enam bulan, demikian menurut penelitian di Yale University.

Selama penelitian, bayi disuguhkan dengan pertunjukan boneka kayu. Dua boneka ini memiliki dua karakter yang berbeda, yaitu baik karena suka membantu boneka lainnya naik ke atas bukit, dan boneka jahat yang suka mendorong temannya ke bawah bukit.

Setelah menontonnya berkali-kali, mereka dihadapkan pada kedua boneka. Mereka dengan jelas memilih untuk bermain dengan boneka yang berkarakter baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com