Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sifat Temperamental Pria yang Tidak Perlu Ditoleransi

Kompas.com - 11/12/2013, 19:03 WIB

KOMPAS.com — Sebulan sekali kaum wanita memiliki "jatah" PMS, yakni masa ketika wanita sangat moody, mendadak sedih, atau marah-marah, mau tidak mau pria harus bisa menoleransinya. Maka dari itu, kita pun memahami jika sesekali, ada kalanya pria juga ingin meluapkan rasa jengkel dan kesal terhadap sesuatu dengan cara mereka sendiri.

Tetapi, bukan berarti Anda juga memberikan toleransi lebih pada cara si dia melampiaskan emosinya. Sebab, ketika caranya sudah melampaui batas, ini saatnya Anda menarik diri, untuk memberikan ruang, dan segera tinggalkan!

Mengucapkan kata-kata kasar

Marah boleh saja, tapi apa pun alasannya, berkata kasar menunjukkan kalau si dia tak lagi mampu mengontrol emosinya. Bukan tak mungkin, kata-kata kasar akan berlanjut pada perlakuannya yang kasar pula.

Main tangan

Sekalipun si dia berprofesi sebagai seorang petinju atau petarung profesional, bukan berarti tubuh Anda yang dijadikan obyek tindakan kekerasannya. Anda itu manusia, bukan samsak atau umpan tinju! Sebab, kalau dirinya benar mencintai Anda, seharusnya ia melindungi Anda, bukan malah menyakiti.

Pendendam

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, siapa pun pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi apa jadinya kalau setiap kesalahan harus dibalas dengan perlakuan yang sama? Bisa-bisa Anda berdua jadi sulit bahagia karena fokus untuk membalas kesalahan pasangan, padahal seharusnya harus bisa saling memaafkan dan introspeksi.

Salah sedikit langsung naik darah

Tak semua hal harus ditanggapi dengan amarah. Namun, bila si dia terbiasa berkomentar dengan nada tinggi dan mudah tersulut emosi, Anda perlu mengajaknya untuk melakukan anger management. Bila ia menolak, tandanya dia tidak mau berkorban demi kebaikan bersama.

Merasa dirinya paling benar

Sia-sia untuk berdebat dengan pria tipe ini. Ujung-ujungnya hanya akan selalu salah bila tak sesuai dengna nilai-nilainya. Pilihannya hanya dua, tetap bertahan atau akhiri segera!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com