Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan untuk Bunda dalam Menghadapi Rasa Cemburu pada Anak

Kompas.com - 12/12/2013, 15:48 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber Parenting

KOMPAS.com – Rasa cemburu merupakan sifat alami dan pada umumnya dimiliki oleh manusia, baik anak-anak, remaja, serta orang dewasa. Jadi, ketika si kecil memperlihatkan sifat cemburu, bunda jangan langsung berpikir negatif. Karena, wajar saja ketika seorang anak merasa iri pada teman atau saudaranya.  

Biasanya, sifat pencemburu pada anak baru terlihat ketika mereka menginjak usia dua tahun, dan pada usia tiga tahun akan berkembang dengan menunjukkan sifat emosional. Karena, pada kisaran usia tersebut anak telah mengenal aktivitas, berinteraksi dengan anggota keluarga dan lingkungan sosial lainnya.

"Wajar atau tidaknya kecemburuan ini tergantung pada objek yang membuatnya iri," ungkap Phyllis Katz, PhD, Psikolog perkembangan anak di Miami Beach, Florida. Selama kecemburuannya masih terhadap  baju atau mainan yang dimiliki orang lain, yang tidak wajar adalah saat  kecemburuannya kepada fisik seseorang, seperti yang kerap terjadi pada remaja.

Memang benar, bahwa memiliki perasaan cemburu, terhadap apa pun memang tidak baik. Tetapi bukan berarti sifat ini menyimpang. Berikut beberapa langkah untuk meredam rasa cemburu pada anak, dan mengembangkan sifat-sifat bersyukur dalam dirinya.

Dengarkan keinginan anak

Biarkan anak berbicara dengan bebas tentang apa yang ia rasakan. Jangan memotong ucapannya, tapi sebaliknya hanya berempati saja. Anda juga bisa mengatakan padanya, "Bunda mengerti kenapa kamu mau mainan itu. Dulu ibu juga seperti kamu."

Ceritakan padanya tentang pengalaman Anda pernah merasa iri pada barang dan prestasi teman semasa kecil.  Tujuannya, agar anak tahu bahwa hal tersebut normal saja, tapi jangan dibiarkan berlaru-larut, justru Anda harus mengajarkan padanya untuk memanfaatkan rasa iri sebagai acuan untuk menjadi lebih baik.

Tunjukkan padanya bahwa kepribadian yang baik, lebih bernilai dibandingkan materi

Tak masalah memuji anak atau bahkan teman-teman mereka tentang penampilan dan barang-barang yang digunakan. Tapi perbanyaklah pujian saat mereka berbuat baik, membantu orang lain dan usahanya dalam belajar atau mengenakan sepatu sendiri. Dengan demikian, Anda bisa menjauhkan anak dari sifat materialisme dan konsumtif dengan cara yang lebih bersahaja.

Membantunya mengubah iri menjadi ambisi positif

Jika anak merasa iri dengan prestasi dan kemampuan olahraga temannya, maka Anda bisa mendorongnya untuk berusaha dan belajar lebih baik lagi, agar bisa mendapatkan tujuannya. Ubah rasa irinya menjadi ambisi dan keinginan untuk belajar lebih.

Sedangkan jika mereka menginginkan sebuah mainan, maka Anda bisa mengajarkannya untuk menabung. Sampai uang tabungannya cukup untuk membeli mainan impiannya tersebut.

Bacakan sebuah buku cerita yang sesuai

Ada banyak buku cerita yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sesekali bacakan buku cerita yang sesuai dengan masalah yang dihadapi anak sebelum mereka tidur. Ketika merasa iri dengan temannya, Anda bisa membacakan buku cerita yang memiliki pesan moral senada, bahwa rasa iri bisa menyebabkan kebencian dan merusak persahabatan.

Buku cerita ini akan membantu memberikan anak-anak sebuah cara pandang dan perspektif lain dari masalah yang dihadapinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com