Pola pikir "makan untuk dua orang" sebenarnya perlu diubah, apalagi jika Anda justru mengalikan dua porsi makanan sehari. Misalnya, jika Anda biasanya dalam sehari menghabiskan 1.500 kalori, maka selama hamil Anda jadi merasa harus menyantap 3.000 kalori. Padahal, sebenarnya konsumsi makanan saat hamil yang dianjurkan hanya menambah 300 kalori perharinya.
Sebuah studi yang dilakukan di Arkansas mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan yang berlebihan selama hamil akan meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak. Studi ini mengukur indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 40 ribu ibu-ibu dengan tingkat kelahiran anak-anak mereka (jumlahnya 91.045). Kemudian BMI ini dihitung kembali saat usia 12 tahun.
"Dari perspektif kesehatan masyarakat, kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan akan berpengaruh signifikan pada terjadinya epidemi obesitas anak," kata penulis senior David S. Ludwig, MD, PhD, direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kecenderungan makan untuk dua orang ini akan membuat peningkatan berat badan bumil dan meningkatkan berat lahir bayi. Dan ironisnya, berat tubuh saat kecil akan menyumbang sekitar 2-3 kilogram saat dewasa.
"Anak yang lahir dari ibu yang kelebihan 18 kilo atau lebih selama kehamilan akan berisiko delapan persen memiliki anak yang lebih gemuk," tambah Ludwig. Ia menambahkan bahwa tanpa diduga, perilaku selama kehamilan akan akan berpotensi memiliki implikasi seumur hidup anak.
Selain berpengaruh pada anak, tentunya kenaikan bobot tubuh saat hamil ini juga akan memengaruhi kondisi bobot tubuh setelah melahirkan. Tentu Anda tak ingin kelebihan lemak sisa kehamilan sulit dihilangkan pasca persalinan.