Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Dibesarkan Orangtua Lengkap Lebih Cerdas?

Kompas.com - 15/12/2013, 08:51 WIB

KOMPAS.com — Sebuah penelitian mengindikasikan, peran ayah dan ibu dalam pengasuhan memberi pengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang anak. 

Anak yang dibesarkan oleh kedua orangtuanya berpotensi menjadi pribadi yang cerdas, bahkan lebih pintar dibandingkan anak yang hanya diasuh oleh single parentStimulasi lengkap dari kedua orangtua memungkinkan anak mampu mengembangkan sel otak lebih banyak.

Ini merupakan hasil kajian para ilmuwan dari Hotchkiss Brain Institute (HBI), Calgary University, Kanada. Dalam risetnya, peneliti menggunakan hewan tikus yang diasuh satu dan dua orangtua. Selama penelitian, tim peneliti memantau perkembangan sel otak lahir sampai tua. Hasilnya, sel otak terbanyak diperoleh pada tikus yang diasuh oleh dua orangtua dibandingkan yang hanya satu.

"Semasa bayi, mereka menerima lebih banyak perhatian dan perawatan. Rasa sayang dan peduli ini yang berperan pada perkembangan otaknya," kata Direktur HBI, Dr Samuel Weiss. 

Peneliti berasumsi, bayi dengan orangtua lengkap lebih sedikit memiliki kemungkinan mengalami trauma. Oleh karena itu, bayi yang diasuh orangtua lengkap berkesempatan tumbuh baik di lingkungan yang optimal.

Banyaknya sel otak, menurut peneliti, disebabkan bayi tikus memperoleh perhatian dan kestabilan dalam hidupnya. Sehingga, pada tahun pertama bayi tikus tidak perlu menderita tekanan emosional karena minimnya perhatian yang diperoleh.

Rangsangan ini berefek baik pada perkembangan otak. Pada tikus jantan, sel-sel pada daerah area kelabu (grey matter) lebih banyak berkembang, sedangkan pada tikus betina sel-sel pada area putih (white matter) mendapat porsi lebih. Efeknya, tikus jantan memiliki ingatan dan fungsi belajar yang lebih baik. Sedangkan tikus betina memiliki koordinasi motorik dan kemampuan sosial lebih baik.

Sekalipun dilakukan pada tikus, peneliti mengaku yakin hasil penelitian tersebut berlaku sama pada manusia. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan dan pola asuh disesuaikan mirip dunia manusia. Peneliti juga yakin fase tahun pertama kehidupan tikus dan manusia tidak jauh berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NAKITA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com