Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2013, 15:47 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber YouBeauty

KOMPAS.com - Memiliki anak kreatif adalah kebanggaan tersendiri untuk orangtua. Namun, sampai saat ini banyak orangtua salah paham dalam mendefinisikan kreativitas, hingga akhirnya tercipta kekeliruan dalam menyikapi potensi kreatif anak dengan maksimal.

Terlepas dari bagaimana orang mengartikan kreativitas, tetapi kebanyakan sepakat bahwa kreativitas berkaitan dengan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang anyar dan baru, tanpanya manusia tidak akan mampu menciptakan suatu kemajuan. Ternyata selain keragaman definisi, banyak mitos kreativitas yang banyak dipercaya oleh orangtua, yang mana tak semua mitos tersebut seutuhnya valid. Beberapa di antaranya adalah seperti berikut;

Mitos 1. "Anakku tidak kreatif"
Mendengar kata kreatif orangtua biasanya langsung pesimistis dengan kemampuan berkreasi anak-anak mereka. Padahal, menurut seorang seniman sekaligus penulis buku Creative You, David Goldstein, menuliskan bahwa setiap orang memiliki sisi kreatifnya sendiri.  

Lalu menurut David, tanpa disadari banyak orangtua yang secara tidak langsung menutup "jendela" kreativitas anak mereka di usia dini. Contohnya, jika Anda melihat si kecil mewarnai langit dengan warna ungu karena dianggapnya cantik, maka Anda akan langsung menegurnya sembari mengatakan bahwa langit itu berwarna biru. Tahukah Anda bahwa cara tersebut “membunuh” imajinasi anak dan menghambat impuls kreatifnya.

Mitos 2. Kreativitas = seni
Hanya karena anak Anda tidak bisa melukis, bernyanyi, atau membuat istana dari pasir, bukan berarti anak tidak kreatif. "Bimbing anak untuk membangkitkan sisi kreativitas alami mereka," ungkap David. Ingat, yang namanya kreatif tak selamanya memahami seni. Daya khayal anak yang variatif merupakan potensi untuk berpikir out of the box, hal seperti ini harus dihargai sebagai kreativitas.

Mitos 3. Kreativitas itu sembrono
Mungkin saja Anda sering melihat seorang yang kreatif seperti seniman bertingkah dan berpenampilan berantakan. Tak heran akhirnya tercipta sebuah penilaian kalau orang kreatif cenderung tidak tahu aturan dan sembrono. Kalau menurut David, sebenarnya seseorang yang bekerja di dunia kreatif cenderung lebih bebas stres, memiliki kesehatan yang lebih baik secara fisik dan emosional.

Mitos 4. Kreatif itu genetik
Salah besar jika Anda berpikir demikian, karena semua orang itu pada dasarnya kreatif, tergantung bagaimana dukungan dari lingkungan sekelilingnya. David membagi kreativitas menjadi beberapa jenis berdasarkan kepribadiannya. 

"Salah satu faktor besar yang memengaruhi kreativitas adalah kepribadian yang introvert daripada yang ekstrovert. Orang yang ekstrovert adalah anak yang sangat baik dalam berinteraksi, sedangkan anak yang introvert adalah anak yang tenang dan lebih ekspresif," jelasnya.

Jika anak Anda tergolong ekstrovert maka ia akan menyalurkan kreativitasnya lewat cara dia bersosialisasi dengan teman-temannya dan lingkungan sekitar. Jika anak adalah sosok yang introvert maka anak akan menyalurkan kreativitasnya saat ia sedang tenang dan sendirian.

Mitos 5. Kreativitas itu berarti melakukan sesuatu
Dibandingkan membuat prakarya atau proyek kreatif lainnya, anak-anak lebih suka menonton film dan baca buku saja. Lalu, apakah ini tandanya ia tak kreatif? belum tentu! Karena nonton film, baca buku juga bisa menjadi hal yang kreatif jika dilakukan dengan niat dan bukan hanya sekadar pengisi waktu luang.  Menonton film, dan baca buku akan membantu mereka untuk mengembangkan imajinasi dan pemikiran baru dalam seiring dengan perkembangan otak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber YouBeauty
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com