Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2013, 11:03 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com –  Stres memang bisa dialami setiap orang, tak terkecuali anak-anak. Namun berbeda dengan orang dewasa yang sudah bisa mengungkapkannya, anak-anak tidak memahami perasaan stres yang dialaminya. Karena itu sebagai orangtua kita harus lebih jeli mengamati gejalanya.

Pada anak-anak, stres bisa terjadi karena persaingan dengan saudara, kehilangan salah satu anggota keluarga, bullying, kehadiran adik baru, kecewa, atau karena tidak mampu dalam salah satu bidang pelajaran.

Stres pada dasarnya adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari perkembangan anak. Tetapi jika anak tidak dapat melepaskan stresnya, bisa menjadi racun bagi anak.

Stres yang berlangsung cukup lama dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan hormon-hormon stres sehingga menurunkan kekebalan tubuhnya. Sebagai orangtua kita perlu lebih jeli melihat gejala stres pada anak.

Jika ia sedang stres, berikan dukungan antara lain dengan memeluk, mengucapkan kata-kata semangat, seperti "kamu akan baik-baik saja," atau mengajaknya bermain bersama untuk membuatnya lebih rileks. Bila kondisi stres anak tak juga membaik, pertimbangkan untuk berbicara dengan psikolog anak.

Kenali apa saja tanda-tanda stres yang sering ditunjukkan anak:

- Lebih sering menangis dan terus-terusan "nempel" pada mama atau pengasuhnya.

- Menunjukkan perilaku regresif seperti mengisap jempol, mengompol, berteriak, takut akan kegelapan, merengek, sampai menjadi sangat rewel

- Anak-anak mengeluh sakit perut atau bagian tubuh lainnya yang sakit

- Ciri lainnya anak mengalami stres yaitu dengan menggigit jari, menekan-nekan gigi mereka, kurang nafsu makan, mengalami gangguan tidur, dan kehilangan kekebalan tubuh.

- Jika sumber stresnya ada di sekolah, biasanya anak jadi malas ke sekolah dan mencari berbagai alasan agar tidak perlu berangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com