Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedah Estetika Membuat Perempuan yang Mapan Ketagihan

Kompas.com - 31/12/2013, 21:07 WIB
KOMPAS.com — Bedah estetika atau operasi plastik untuk tampil lebih menarik kerap dilakukan. Padahal, langkah ini akan menimbulkan candu atau ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi.

Demikian dikatakan Psikolog RS Elizabeth Semarang, Probowati Tjondronegoro. Menurutnya, wajar jika setiap orang tentu ingin tampil sempurna menurut pandangan pribadinya. Misalnya ada yang merasa hidungnya kurang mancung dan beragam alasan kekurangan lainnya. Melakukan bedah estetika adalah satu pilihan untuk "menyulap" wajah agar semakin cantik.

Jika orang sudah merasa sempurna atau sesuai dengan apa yang dia harapkan akan berdampak pada banyak hal. Bisa saja mereka merasa lebih dihargai. Selain itu, bagi dirinya sendiri, yang bersangkutan bisa saja lebih semangat dan produktif dalam bekerja.

"Namun, orang yang melakukan bedah estetika biasanya akan melakukannya terus-menerus. Karena pada dasarnya sifat manusia tidak pernah puas dan tidak sempurna. Dan bagi mereka yang mempunyai uang serta melakukan bedah plastik, menurut saya itu adalah kebutuhan dasar untuk mengaktualisasi diri," kata Probowati.

Di sisi lain, ada hal yang perlu diingat. Mereka yang ingin tampil sempurna melalui bedah estetika juga tidak boleh sembarangan. Mereka harus benar-benar selektif memilih klinik atau rumah sakit dan dokter yang akan melakukan tindakan tersebut, Anda harus ingat bawah yang berhak melakukan bedah plastik adalah para ahli dan bersertifikat, dalam hal ini adalah ahli bedah plastik. Jika dilakukan oleh sembarangan orang, tentu hasilnya tidak akan seperti yang diharapkan dan risikonya terlalu tinggi.

Oleh karenanya, sebelum melakukannya, harus dipikirkan dan diperhitungkan terlebih dahulu dengan matang. Memang untuk mendapatkan hasil yang bagus, harus ditunjang dengan biaya yang tidak sedikit. (Tribun Jateng cetak/Tim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com