Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2014, 12:07 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com — Status yang masih lajang, tidak berarti harus banting harga! Maksudnya adalah Anda harus berani bersikap tegas jika pria yang sekarang menjadi pasangan menunjukkan sifat-sifat yang merugikan diri Anda. Jangan mengkhawatirkan penilaian orang lain dengan status single Anda sebab buat apa memiliki pasangan kalau tidak merasa bahagia? Setuju?

Masa pendekata, bisa dibilang merupakan tahapan dalam sebuah hubungan, di mana semua yang terjadi dan terlihat begitu manis tanpa cela. Ketika hubungan kian serius, lambat laun sifat-sifat asli pasangan pun mulai terkuak. Memang benar, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tetapi jika kekurangan si dia justru membuat Anda tersiksa, jangan pikir panjang segera tinggalkan.

Ingat, sebagai wanita modern dan memiliki pengetahuan yang luas, Anda pasti memahami bahwa dalam berhubungan harus ada unsur “meneriman dan memberi”. Tapi bila setiap hari, Anda yang terus memberi, lama-lama makan perasaan.

Seperti dikutip dari Glamour, berikut enam tipe pria yang tidak pantas Anda pertimbangkan untuk menjadi pasangan hidup;

Pria tidak mau rugi

Pelit adalah sifat pria yang paling menyebalkan! Kalau baru pacaran saja dia sudah perhitungan dengan Anda, bagaimana nanti setelah menikah? Jangan-jangan si dia akan menyerahkan segala kebutuhan rumah tangga kepada Anda tanpa partisipasi biaya sepeser pun.

Percayalah, tanpa tipe pria seperti ini, meskipun itu berarti Anda kembali melajang, tenang saja, hidup akan lebih baik dibandingkan saat bersamanya.

Pria penuntut

Apa pun yang terjadi, si dia menuntut untuk selalu menjadi pusat perhatian Anda. Padahal sebagai seorang perempuan karier, Anda punya urusan yang jauh lebih penting dari sekadar menanyakan apakah si dia telah makan siang atau harus repot-repot mengambil kemejanya dari laundry untuk kemudian diantarkan ke rumahnya. Hmm... yakin ingin berkorban lebih banyak untuk pria yang hanya memanfaatkan ketulusan cinta Anda?

Tidak bermaksud untuk mematahkan “jargon” populer yang mengatakan bahwa cinta itu butuh pengorbanan, tetapi kalau Anda yang terus-menerus dirugikan, sebaiknya pikir-pikir ulang lagi secara matang.

Pria pemberi harapan palsu alias PHP

Sudah berjuta kali si dia menjanjikan bakal mempertemukan Anda dengan keluarga, tetapi enam bulan kemudian semenjak janji tersebut diucapkan, realisasinya nihil! Kalau untuk janji sederhana seperti pertemuan keluarga saja tak bisa ditepati, bagaimana dengan yang lainnya?

Anda tak ingin kan jika nanti menikah dengannya, janji setia seumur hidup yang pernah ia ikrarkan akhirnya hanya sekadar bualan yang menyakitkan.

Pria kasar 

Masih ingat luka lebam pada wajah Rihanna akibat dipukul berkali-kali oleh Chris Brown? Kejadian serupa bisa saja terjadi pada Anda! Saat kali pertama si dia berlaku atau berkata kasar kepada Anda, jangan pikir terlalu lama, segera “angkat kaki” dari hubungan tersebut.

Tak perlu kalimat panjang untuk menjelaskan mengapa tipe pria seperti ini tidak pantas diperjuangkan, Anda bisa melihat dan mendengar dari lingkungan sekitar, pemberitaan di media atau bahkan pernah menyaksikan langsung. Dalam hubungan penuh kekerasan seperti ini, umumnya perempuan yang selalu jadi korban.

Pria beristri

Salah satu alasan klasik seorang pria beristri mendekati perempuan single adalah hubungan yang sudah tak lagi harmonis dengan istri di rumah. Kemudian Anda pun jadi simpati pada kondisinya tersebut, akhirnya hubungan Anda dan si dia kian dekat, lalu janji akan meninggalkan istrinya pun terucap dari bibirnya. Tetapi sayang sekali, janji tersebut tak pernah menjadi nyata, begitu juga dengan segenap impian Anda bersamanya di masa depan.

Bagaimana, apakah Anda masih mau menunggu si pria beristri untuk memilih Anda? Jangan banyak berharap!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com